KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa sulit membedakan antara orang Korea satu dengan yang lainnya? Atau merasa orang bule mirip semua?
Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang memang lebih mudah membedakan sesama rasnya dibanding membedakan individu dari ras lain.
"Kecenderungan kita melihat anggota ras kita sendiri sebagai individu dan tak bisa membedakan individu ras lain, itu sesuatu yang lazim terjadi," kata Nick Camp, peneliti dari Universitas Stanford seperti dilansir dari The Guardian.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menguji 20 orang berkulit putih. Mereka diminta melihat foto orang yang juga berkulit putih dan foto orang berkulit hitam sembari aktivitas otaknya dipindai menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Sebanyak 19 dari 20 responden menunjukkan lebih banyak aktivitas di bagian otak yang berfungsi untuk mengenali wajah ketika sedang melihat wajah orang kulit putih dibandingkan ketika melihat wajah orang kulit hitam.
Enam di antaranya bahkan tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali ketika melihat wajah orang berkulit hitam.
Tim peneliti juga menunjukkan kepada responden sekelompok foto berisi enam orang berkulit putih atau enam orang berkulit hitam. Wajah yang ditampilkan sengaja dibuat sangat mirip sampai sangat berbeda.
Aktivitas otak para responden meningkat seiring dengan semakin berbedanya wajah-wajah baik pada orang kulit hitam maupun kulit putih. Peneliti menduga bahwa ini karena otak menangkap gambar yang semakin 'asing'. Namun, otak responden lebih aktif ketika diminta membedakan orang kulit putih.
Para peneliti menyimpulkan bahwa responden lebih mampu mengenali perbedaan pada sesama rasnya dibanding perbedaan pada ras lain. Bahkan, ketika foto individu berkulit hitam yang ditunjukkan punya perbedaan yang lebih kentara.
Lalu, para peneliti juga melaksanakan tiga eksperimen lainnya tanpa MRI. Dalam eksperimen ini, para responden diminta untuk menilai seberapa mirip atau beda satu wajah dengan wajah lainnya di kelompok ras yang sama. Mereka juga diminta untuk menilai apakah wajah tersebut sudah pernah terlihat atau belum.
Hasilnya lagi-lagi menunjukkan bahwa responden lebih menganggap orang kulit hitam mirip satu sama lain, dibanding wajah kulit putih yang mereka lihat.
Temuan ini, kata peneliti, bisa memberi petunjuk soal bagaimana manusia bisa menghindari bias yang berbahaya.
"Mengajak orang untuk melihat kelompok ras dengan cara pandang berbeda, atau mengkategorikan individu ulang, bisa jadi cara yang efektif untuk melawan bias berdasarkan ciri fisik," ujar Nick Camp.
Sayangnya, penelitian ini hanya melibatkan sedikit responden dan terbatas pada orang kulit putih, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk menggali alasan di balik prasangka rasis.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/03/170700923/alasan-orang-korea-atau-bule-terlihat-mirip-mirip-di-mata-kita