KOMPAS.com – Hampir semua manusia punya setidaknya satu hewan yang dibenci. Alasannya bisa karena hewan itu menakutkan atau menjijikkan. Namun, hewan apakah yang paling membuat manusia merasa takut dan jijik?
Untuk menjawab pertanyaan itu, para peneliti mengadakan sebuah survei dengan merekrut 2.000 orang dari Republik Ceko dan Slowakia. Para partisipan diminta untuk menilai seberapa menjijikkannya atau menakutkannya 24 hewan yang paling umum menimbulkan respons takut dan satu hewan kontrol, yaitu panda merah.
Hasilnya, yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Psychology, mengungkapkan bahwa hanya 10 hewan saja yang mendapat nilai tiga. Nilai ini berarti hewan tersebut menimbulkan rasa jijik dan takut rendah hingga menengah.
Seperti yang dapat Anda lihat pada tabel di atas, ada satu hewan yang berada di puncak rasa jijik dan takut, yaitu laba-laba.
Hewan tersebut mendapat nilai 4,39 dari lima untuk nilai menakutkan dan 4,47 dari lima untuk nilai menjijikkan. Para peneliti juga mencatat bahwa 19 persen dari partisipan menunjukkan ketakutan ekstrem ketika melihat foto laba-laba.
Menurut para peneliti, hal ini mungkin karena campuran beberapa faktor. Pertama dan yang paling jelas adalah bentuk tubuh aneh yang punya “telalu banyak kaki”. Selain itu, laba-laba juga ada di rumah setiap orang, bersembunyi dalam kegelapan dan mampu bergerak dengan cepat.
Faktor-faktor ini membuat laba-laba menjadi ancaman nyata yang sangat mungkin ditemui secara langsung dalam kehidupan sehari-hari
Sementara itu, posisi nomor dua diduduki oleh ular beracun, yang ditemukan menimbulkan ketakutan ekstrem pada 10 persen partisipan. Menurut para peneliti, fobia ular dan laba-laba sangat umum karena ketakutan ini adalah sesuatu yang mendasar dan diturunkan oleh nenek moyang.
Melalui survei, para peneliti juga berhasil memetakan hewan-hewan ini menjadi lima kelompok.
Kelompok pertama adalah hewan kecil tidak berlendir yang menakutkan, seperti kecoa, semut dan tawon. Sementara itu, ular-ularan dan kadal-kadalan juga menjadi kelompok sendiri.
Lalu, ada kelompok hewan mirip tikus (termasuk kelelawar), dan kelompok mamalia ternak dan peliharaan yang menimbul rasa jijik dan takut yang rendah.
Terakhir adalah kelompok parasit manusia, seperti kutu dan cacing pita. Sebagai hewan yang bisa menjadi vektor penyakit, tidak mengherankan bila kelompok ini menimbulkan rasa jijik tertinggi, di samping rasa takut yang juga tinggi.
Uniknya, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang pernah punya pengalaman digigit hewan malah melaporkan rasa takut dan jijik yang lebih rendah. Mereka pun menulis bahwa korelasi ini mungkin terjadi karena orang-orang yang lebih takut hewan akan lebih hati-hati dan menghindar, sehingga kemungkinannya untuk digigit pun menjadi lebih rendah.
“Hasil kami menunjukkan bahwa ketakutan dan rasa jijik mungkin dapat melindungi subyek dari bahaya, bahkan di lingkungan modern,” tulis mereka.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/30/200600723/ranking-10-hewan-yang-paling-menakutkan-dirilis-mana-fobia-anda-