Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Studi Baru: Peneliti Temukan, Kecoak Makin Kebal Pestisida

Studi yang mempelajari populasi kecoak Jerman (Blattella germanica) menunjukkan, spesies ini bahkan masih mampu bertahan hidup setelah diberi beberapa jenis obat pembunuh serangga.

Temuan tersebut mengungkap bahwa kecoak dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida yang bahkan belum pernah mereka temui.

Selama ini kecoak dianggap sebagai serangga pengganggu yang menyebarkan bakteri. Bagian tubuh mereka juga membawa alergen yang dapat memicu asma. Tak sedikit juga yang sangat histeris ketika melihat kecoak.

Pembasmian serangga biasanya mengandalkan berbagai kelas bahan kimia beracun. Jika kebal terhadap satu kelas, biasanya akan menyerah dengan yang lain.

Namun, kecoak Jerman mengembangkan resistensi silang. Artinya keturuan kecoak yang lahir, akan kebal terhadap racun yang belum pernah ditemui secara langsung.

"Kami belum memahami mengapa proses itu dapat terjadi secepat ini. Resistensi ini akan membuat kecoak makin sulit dikendalikan hanya dengan bahan kimia saja," kata Michael Scharf, Peneliti dari Purdue University.

Peneliti pun mengadakan percobaan untuk mengevaluasi bagaimana kecoak mengembangkan resistensi terhadap pestisida selama beberapa generasi. Dengan harapan, peneliti dapat menemukan metode pemberantasan yang optimal.

Mereka lantas mengumpulkan sampel kecoak dari apartemen di beberapa tempat di Danville, Illinois, dan Indianapolis. Kecoak yang sudah ditangkap kemudian disimpan di laboratorium dalam populasi terpisah untuk mempelajari resistensi.

Populasi pertama mendapatkan satu jenis pestisida. Sedangkan kelompok lainnya diberikan dua pestisida yang berbeda. Sementara kelompok terakhir mendapatkan tiga jenis pestisida yang diberikan secara bergiliran.

Hasil dari studi menunjukkan, kalau kecoak yang diberikan beberapa jenis pestisida justru lebih kebal dibandingkan dengan kecoak yang hanya diberi satu jenis pestisida.

Masalah ini diduga muncul karena resistensi silang. Artinya kecoak tidak hanya kebal terhadap pestisida yang ditemui pada saat itu, melainkan secara tak terduga menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap kelas pestisida lainnya.

Scharf pun menambahkan, membersihkan rumah dari kecoak akan membutuhkan strategi yang lebih kompleks daripada menggunakan pestisida saja.

Kombinasi itu misalnya dengan lebih memperhatikan sanitasi, maupun perangkap dapat lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan pestisida saja.

Penelitian ini dipublikasikan dalam Scientific Reports.

https://sains.kompas.com/read/2019/06/30/133101123/studi-baru-peneliti-temukan-kecoak-makin-kebal-pestisida

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+