Peneliti menduga, kedua hiu paus tersebut bermigrasi menempuh jarak yang sangat jauh melalui laut tropis untuk mencapai tempat perkawinan mereka. Namun peneliti tidak mengetahui di mana tempat kawin yang dituju.
Sampai akhirnya saat sedang terbang melintas Ningaloo Reef Australia pertengahan Juni lalu, seorang pilot wisata komersial tak sengaja melihat seekor hiu paus jantan dewasa yang sedang menarik perhatian betina dengan cara berenang zig-zag selama lebih dari dari satu jam.
Pilot bernama Tiffany Klein itu kemudian melaporkannya kepada hal ini kepada Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Peneliti CSIRO kemudian mengamati peristiwa tersebut dan sekaligus mencatat untuk pertama kalinya di dunia perilaku perkawinan Hiu Paus itu.
"Apakah perkawinan berhasil atau tidak, itu belakangan. Namun ini adalah pertama kalinya kami melihat proses perkawinan antara hiu paus jantan dan betina," kata George Burgess, direktur Florida Program for Shark Research.
Peristiwa ini langka terjadi dan sebuah keberuntungan bagi ilmu pengetahuan. Sebab hiu paus adalah spesies yang dilindungi, peneliti tidak diizinkan menangkap untuk mempelajari mereka.
"Kami belum tahu bagaimana perilaku kawin hiu paus, tapi ini menjadi satu langkah untuk memahami bagaimana hiu paus bereproduksi," tambahnya seperti dikutip dari Live Science, Senin (24/6/2019).
Misalnya saja, soal perilaku hiu paus jantan saat menarik perhatian betina. Jantan akan berenang zig zag dan tiba-tiba menyelam jauh lebih dalam. Ini menurut Burgess mirip dengan perilaku merak yang sedang memamerkan kemampuannya untuk menarik perhatian si betina.
Sayang, berdasarkan pengamatan peneliti, sang betina nampaknya menolak ajakan kawin hiu paus jantan.
Bisa jadi karena lokasi Ningaloo Reef Australia cukup dekat dengan permukaan laut, yang biasanya menjadi tempat Hiu Paus mencari makan, sehingga betina lebih memilih makan dan tidak menyadari ajakan kawin tersebut.
Peneliti juga berpendapat jika Hiu Paus betina masih belum dewasa penuh, jadi betina menolak karena memang belum waktunya bereproduksi.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/27/114900523/pertama-dalam-sejarah-peneliti-abadikan-momen-hiu-paus-kawin