KOMPAS.com - Pada masa modern ini, semakin banyak orang yang didiagnosis mengalami GERD. Salah satunya adalah pembaca Kompas.com, Andre Rivaldi, yang mengirimkan pertanyaan mengenai GERD ke rubrik Halo Prof:
"Prof, saya mau tanya dong. Kira-kira bagaimana cara menyembuhkan GERD dengan gejala cemas dan begah? Makasih sebelumnya, Prof."
Pertanyaannya ini dijawab oleh dr. Femmy Nurul Akbar, Sp. PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berikut paparannya:
Halo Pak Andre,
Terima kasih atas pertanyaan Bapak. GERD adalah suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Ini terjadi ketika katup bawah kerongkongan melemah atau tidak normal, yang menyebabkan isi lambung kembali ke kerongkongan.
Tingkat keparahan GERD tergantung dari kelemahan katup bawah tersebut serta jumlah makanan dan asam lambung yang kembali ke esofagus/kerongkongan. Asam lambung tersebut dapat memicu peradangan dan mengiritasi lapisan dalam kerongkongan.
GERD biasanya memiliki gejala yang mirip dengan penyakit maag seperti nyeri ulu hati, mual muntah, kembung dan begah, namun gejala yang khas adalah:
Sedangkan gejala cemas lebih merupakan salah satu penyebab atau justru akibat gejala GERD yang tidak membaik.
Bapak dapat melakukan pengobatan GERD, yang dimulai dari perubahan gaya hidup, perubahan pola makan, dan diikuti dengan mengonsumsi obat-obatan.
Pengobatan GERD bertujuan mengurangi jumlah refluks atau mengurangi kerusakan pada lapisan kerongkongan dari bahan refluks.
Menghindari makanan dan minuman yang dapat melemahkan otot katup kerongkongan bawah sering direkomendasikan juga oleh dokter. Makanan ini termasuk cokelat, peppermint, makanan berlemak, kopi, dan minuman beralkohol dan juga menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lapisan esofagus, antara lain jeruk, tomat, dan merica.
Tak hanya memilih makanan, mengurangi porsi makan dan mengatur frekuensi makan sebaiknya juga dilakukan untuk mengontrol gejala GERD. Makanlah setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur untuk mengurangi refluks. Hal ini dapat membantu asam lambung turun dan membantu lambung mengosongkan diri.
Kemudian, tahukah Anda kalau kelebihan berat badan ternyata juga bisa memperburuk gejala GERD? Maka itu, jagalah berat badan agar tetap ideal dan perbanyak aktivitas fisik.
Banyak merokok juga ternyata dapat melemahkan otot katup kerongkongan bawah. Maka, hentikanlah kebiasaan merokok.
Selain itu, ubah posisi tidur menjadi posisi yang agak duduk atau dengan bantal yang agak tinggi, untuk membantu mengurangi gejala. Refluks sulit terjadi akibat gravitasi. Dengan mengandalkan gravitasi, isi lambung tidak akan mudah kembali ke esofagus.
Selain mengubah kebiasaan yang bisa memicu asam lambung, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk mengurangi produksi asam lambung dan mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga dapat mengurangi gejala. Hal yang harus menjadi perhatian Bapak, konsumsilah obat sesuai dengan anjuran dokter ya.
Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat membantu memulihkan kondisi Bapak Andre dan lebih memahami kondisi GERD yang Bapak alami, ya.
dr. Femmy Nurul Akbar, Sp. PD-KGEH
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi
RS Pondok Indah – Pondok Indah
Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/26/170700523/halo-prof-bagaimana-cara-sembuhkan-gerd-yang-bikin-cemas-dan-begah-