Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba Serbi Hewan, Alasan Gigi Kambing Tak Rusak Walau Telan Kerikil

Kalau dipikir lagi, bebatuan dan kerikil ini sangat mungkin merusak dan menimbulkan penyakit gigi dan mulut pada kambing. Ditambah lagi, kambing tergolong hewan pemamah biak (ruminansia) yang mencerna makanan dalam dua langkah.

Pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi sebelum ditelan.

Ini artinya, kerikil dan tanah akan berada dalam waktu lama di mulut dan ikut terkunyah bersama dengan rumput.

Namun menariknya, gigi kambing tampak selalu berada dalam kondisi baik, tidak ada gigi yang patah atau berlubang. Mengapa bisa demikian?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim peneliti dari University of Zurich melakukan eksperimen pada kambing.

Eksperimen ini dilakukan dengan memberi makan 28 ekor kambing berupa rumput bercampur kerikil dalam jumlah beragam selama enam bulan. Setelah tiga bulan masa percobaan, isi perut kambing diperiksa menggunakan pemindaian tomografi (CT Scan).

Setelah 6 bulan berselang, kambing disembelih lalu dilakukan analisis terhadap kondisi saluran pencernaan mereka.

Hasil CT Scan dan pembedahan terhadap saluran pencernaan mengungkap bahwa partikel kerikil, pasir, dan tanah tidak terdistribusi merata pada perut kambing, namun terkumpul pada lambung bagian bawah.

Seperti layaknya hewan pemamah biak lainnya, seperti sapi dan domba, kambing memiliki empat lambung yang berbeda.

Partikel makanan yang berukuran besar akan tersimpan di lambung bagian atas, untuk kemudian dimuntahkan dan dikunyah kembali, sedangkan partikel makanan berukuran kecil akan langsung diarahkan menuju lambung bagian bawah untuk dicerna.

Partikel tanah, pasir, dan kerikil yang ikut tertelan ternyata tidak dimuntahkan kembali dan langsung disalurkan menuju lambung bawah, untuk kemudian dikeluarkan lewat kotoran.

Artinya, kambing tidak perlu mengunyah kembali kerikil tersebut, sehingga kondisi gigi terlindungi.

Di sisi lain, keberadaan kerikil ini juga membantu menggerus makanan saat memasuki lambung bagian atas, karena rerumputan yang baru sekali dikunyah akan mengalami kontak dengan kerikil ini sehingga dapat terurai menjadi partikel kecil.

Meski eksperimen ini dilakukan pada kambing, namun hal serupa juga diprediksi terjadi pada hewan pemamah biak lainnya, seperti sapi, domba, rusa, bahkan jerapah.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Mammalian Biology.

https://sains.kompas.com/read/2019/06/26/121625323/serba-serbi-hewan-alasan-gigi-kambing-tak-rusak-walau-telan-kerikil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke