Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rahasia Alam Semesta: Mengandung Air Bening, Kok Awan Berwarna Putih?

KOMPAS.com - Ketika melihat ke langit, kita sering menemui awan berwarna putih bak kapas.

Warna ini bukan hal yang istimewa. Namun, pernahkah terpikir dalam benak Anda, bagaimana awan yang mengandung air transparan justru terlihat putih bak kapas?

Warna tersebut memang tidak terjadi begitu saja. Putih pada awan di siang hari berasal dari warna asli cahaya matahari.

Ketika melewati awan, cahaya matahari akan berinteraski dengan uap air. Sinar matahari menjadi tersebar oleh tetesan air yang jauh lebih besar.

Artinya, kumpulan uap air itu menyimpan semua warna. Ketika semua warna disatukan, itu berarti akan membuatnya tetap putih seperti cahaya matahari yang asli.

Terkadang berwarna abu-abu

Saat mendung, awan berubah menjadi berwarna abu-abu. Ini sebenarnya masalah perspektif saja.

Warna awan dihasilkan oleh cahaya matahari yang berinteraksi dengan uap air. Ketika berinteraksi itu, cahaya kemudian dipantulkan kembali ke atas atau sisi awan.

Hal itu membuat bagian atas atau sisi awan biasanya berwarna lebih putih.

Namun pada kasus mendung, awan menyimpan lebih banyak uap air yang akan diturunkan menjadi hujan. Ini menyebabkan lebih banyak cahaya yang tersebar.

Dengan begitu, akan lebih sedikit cahaya matahari yang mencapai awan bagian bawah. Akibatnya, kita cenderung melihat warna awan menjadi abu-abu.

Padahal, jika dilihat di bagian atas awan tetap berwarna putih. Ini bisa kita buktikan saat menaiki pesawat yang melintas di atas awan.

https://sains.kompas.com/read/2019/06/23/220000723/rahasia-alam-semesta--mengandung-air-bening-kok-awan-berwarna-putih-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke