KOMPAS.com - Penyebab berat badan naik bukan cuma dari jenis makanan yang Anda makan. Mungkin saja sebenarnya makanan tersebut menyehatkan.
Namun karena cara memasaknya salah, berat badan Anda yang malah jadi “korban”. Yuk, hindari berbagai cara memasak yang salah di bawah ini kalau ingin berat badan tetap ideal!
Cara memasak yang salah
1. Terlalu banyak pakai minyak
Dilansir dari Everyday Health, menggunakan minyak terlalu banyak adalah cara memasak yang salah tapi masih sangat sering dilakukan. Bahkan, banyak orang yang sebenarnya tidak sadar mereka kebanyakan pakai minyak saat memasak, meski tidak perlu-perlu amat.
Padahal satu sendok teh minyak kelapa sawit yang biasa dipakai menggoreng saja mengandung 120 kalori. Semakin banyak minyak yang digunakan, semakin banyak asupan kalori tambahan, dan akhirnya berat badan semakin naik.
Cara memperbaikinya: Anda tetap boleh pakai minyak saat memasak. Namun, teteskan dahulu minyak ke atas sendok teh kemudian baru dituangkan ke wajan untuk menumis.
Lebih baik lagi, gunakan sendok takar untuk memastikan Anda tidak menuangkannya berlebihan. Alternatifnya, pakai minyak yang lebih sehat daripada minyak sawit untuk memasak.
2. Mengikuti resep sama persis dengan yang ada di TV
Sebuah penelitian terbitan Appetite Journal menemukan bahwa wanita yang memasak sambil mengikuti resep yang dipertontonkan dalam acara masak-masak di TV dari awal sampai akhir mengalami peningkatan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi daripada wanita yang memasak dengan membaca resep tulisan — misalnya dari majalah, buku resep, resep online, atau resep warisan ortu yang dicatat di kertas.
Cara memperbaikinya: Percayakan insting Anda dan jadilah sekreatif mungkin untuk memodifikasi cara memasak Anda dari acara TV tersebut. Misalnya, jika resep tersebut menggunakan pasta terigu biasa, Anda ganti dengan pasta gandum utuh.
Cara lainnya: Kurangi takaran atau tukar garam dan gula dari resep dengan rempah-rempah yang sesuai untuk menyedapkan rasa tanpa takut tambahan kalori menyebalkan.
Terlebih, rempah-rempah mengandung antioksidan tinggi yang dapat membantu menangkal risiko penyakit.
3. Masak untuk porsi banyak orang
Ketika memasak, Anda mungkin tidak benar-benar memperhitungkan berapa banyak porsi yang bisa didapat dari masakan tersebut. Memasak ayam opor satu kuali, misalnya, tahu-tahu bisa menyediakan porsi makan dua kepala keluarga untuk tiga hari berturut-turut.
Padahal, anggota keluarga Anda hanya berempat, dan berencana makan opor hanya untuk hari itu saja.
Selain mubazir karena porsinya berlebihan, Anda tentu akan berusaha menghabiskannya dalam waktu cepat agar tidak basi. Ini yang bisa semakin meningkatkan berat badan Anda.
Cara memperbaikinya: Jika Anda memasak mengikuti resep, perhatikan benar berapa porsi yang bisa didapat setelah masakan tersebut jadi. Setiap resep pada umumnya akan mencantumkan informasi tersebut.
Setelah itu, langsung bagikan ke piring masing-masing mengikuti besar porsi yang ditentukan untuk mencegah Anda dan keluarga makan berlebihan.
Jika terlanjur masak kebanyakan, tidak ada salahnya untuk membingkis dan kirimkan makanan tersebut ke tetangga atau orang-orang yang membutuhkan.
4. Menyicip makanan yang dimasak
Tidak ada salahnya untuk sekadar mencicipi masakan yang sedang dimasak untuk memastikan semuanya berjalan baik. Atau sembari menunggu matang, Anda iseng mencamili sisa parutan keju atau kacang goreng yang nganggur.
Namun, jangan keterusan jadi sering. Tiba-tiba, masakan yang seharusnya buat makan malam nanti jadi tinggal setengahnya.
Anda pun jadi harus menambahkan bahan-bahannya lagi untuk lanjut memasak. Kemudian, harus dicicipi lagi apakah rasanya sudah enak.
Lingkaran setan ini bisa bikin Anda sulit berhenti ngemil. Tidak heran jika berat badan Anda jadi naik tanpa disadari.
Cara memperbaikinya: Siapkan semua bahan dalam takaran dan porsi yang akurat, jangan sengaja melebihkannya dengan alasan “jaga-jaga”. Atau setelah disiapkan, sisihkan bahan-bahan tersebut di dalam kantong yang tidak mudah Anda ambil.
Jika ingin ngemil selagi memasak, taruh bahan-bahan makanan yang tinggi serat dalam jangkauan tangan. Misalnya tomat, bayam rebus, atau irisan mentimun. Jadi, sesi ngemil Anda tidak akan menyumbang begitu banyak kenaikan berat badan.
5. Terlalu banyak pakai saus dan bumbu instan
Memang, sih, saus botolan dan bumbu instan hadir untuk membuat sesi masak-memasak kita jadi lebih praktis dan singkat. Namun, produk siap pakai ini mengandung banyak gula dan garam — layaknya makanan kemasan pada umumnya.
Meski bikin masakan terasa lebih sedap, terlalu banyak saus menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan gula dan diubah menjadi lemak. Terlalu banyak garam, baik dari garam dapur maupun natrium yang terkandung dalam saus dan bumbu instan, juga tidak baik untuk kesehatan dan buat berat badan makin naik.
Cara memperbaikinya: Baca dulu label komposisi dan label informasi nilai gizi produk tersebut sebelum Anda tuang ke wajan. Hindari gula dalam komposisi produk yang bisa disebut sebagai “sirup jagung”, “sirup beras”, “malt”, atau sebutan apapun yang berakhiran “-osa” seperti fruktosa. Kemudian, kendalikan takarannya.
Untuk alternatif yang lebih sehat, gunakanlah bumbu-bumbu dapur alami seperti minyak zaitun, cuka, atau tomat tumbuk sebagai saus. Gunakan rempah-rempah untuk menambah rasa masakan makin sedap.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/23/133100023/tak-hanya-jenis-makanan-5-cara-masak-ini-juga-bikin-gemuk