Bukan Barang Baru, Pulau Buatan Sudah Dibangun 5.600 Tahun Lalu

Menurut pengamatan ahli, di masa lalu pulau buatan itu dibangun dengan menyusun batu-batu besar, tanah liat dan kayu.

Sebenarnya peneliti telah mengetahui tentang pulau buatan yang dikenal sebagai crannog, selama beberapa dekade. Tetapi banyak arkeolog berpikir bahwa crannog dibuat pada masa yang lebih modern, yakni pada Zaman Besi sekitar 2.800 tahun yang lalu.

Akhirnya temuan baru peneliti berhasil menunjukkan jika crannog lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

Untuk meneliti lebih lanjut, dua arkeolog Inggris, Duncan Garrow dari University of Reading dan Fraser Sturt dari University of Southampton, melakukan penelitian di beberapa crannog di Outer Hebrides. Tempat ini merupakan sebuah titik pulau buatan di lepas pantai Skoltandia utara.

Berdasarkan survey tanah dan bawah air, serta penggalian palaeoenvironmmental, terungkap bahwa pulau-pulau ini berasal dari zaman Neolitikum atau zaman Batu Muda.

Meski begitu para arkeolog belum menemukan struktur Neolitik di pulau-pulau itu. Mereka bilang masih perlu dilakukan banyak penggalian.

Namun di sisi lain, para penyelam sudah menemukan lusinan pecahan tembikar Neolitikum di sekitar pulau di Bhorgastail dan Langabhat.

Seperti pada 2012, Chris Murray, mantan penyelam Angkatan Laut Kerajaan, menemukan pot yang berasal dari era Neolitikum. Pot tersebut terpelihara dengan baik di dasar danau dekat beberapa pulau buatan tersebut.

Pot-pot itu kemungkinan dijatuhkan ke air dengan sengaja, mungkin untuk sebuah ritual.

Menurut peneliti, pulau-pulau buatan tersebut cukup kecil, berukuran 10 meter. Satu pulau di Lonch Bhorgastail bahkan memiliki lintasan yang menghubungkan dengan daratan.

Pulau-pulau buatan tersebut tidak diragukan lagi memerlukan campur tangan banyak orang. Pulau palsu itu juga jelas memiliki nilai penting bagi orang-orang kuno, sebab setidaknya ada 570 struktur yang bisa ditemukan di Skotlandia. Dan peneliti mencatat masih banyak lagi ditemukan di Irlandia.

Studi ini dipublikasikan secara online Rabu, (12/6/2019) di jurnal Antiquity.