Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Setiap Orang Punya Sel Kanker dalam Tubuhnya?

KOMPAS.com - Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) penyakit kanker adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Namun, kesadaran dan pengetahuan masyarakat awam tentang penyakit mematikan ini masih sangat terbatas.

Di Indonesia sendiri, banyak beredar mitos-mitos seputar kanker yang tidak ada landasan ilmiahnya. Salah satunya adalah mitos bahwa semua orang punya kanker dalam tubuhnya.

Hanya saja kanker dalam tubuh Anda mungkin belum terdeteksi, entah karena belum jadi penyakit parah atau jumlahnya belum banyak.

Mendengar hal ini tentu bisa bikin Anda jadi merinding. Apa benar kita sebenarnya punya sel kanker yang diam-diam mendekan di dalam tubuh?

Ayo, cari tahu kebenaran di balik mitos ini supaya Anda tidak salah paham.

Apakah semua orang punya kanker dalam tubuh?

Tidak. Tak semua orang punya sel kanker dalam tubuhnya. Mitos kalau semua orang sebenarnya menyimpan sel kanker itu salah. Pertama, Anda harus memahami dari mana kanker berasal.

Kanker adalah sel, bukan organisme seperti virus atau bakteri yang berasal dari luar tubuh manusia. Kanker memang bisa berkembang di dalam tubuh manusia.

Namun, tubuh orang yang sehat bersih dari sel kanker sama sekali. Hanya orang yang mengidap penyakit kanker yang memiliki sel kanker dalam tubuhnya.

Mitos bahwa semua orang punya kanker berangkat dari pemahaman bahwa sel-sel dalam tubuh manusia berpotensi untuk menjadi sel kanker.

Pemahaman ini benar, tetapi bukan berarti setiap orang sudah menyimpan sel kanker yang siap menyerang Anda kapan saja.

Bagaimana kanker berkembang dalam tubuh manusia?

Tubuh manusia terdiri dari ratusan miliar hingga triliunan sel. Sel-sel ini bertugas untuk menjalankan beragam fungsi tubuh.

Setiap saat, sel-sel Anda akan terus berkembang dan membelah diri. Ada juga sel yang akan mati atau rusak karena sudah tidak berfungsi lagi.

Kalau ada sel yang mati, tubuh akan memproduksi sel baru untuk menggantikannya. Proses ini disebut sebagai siklus sel.

Jika ada sel yang rusak, tubuh punya sistem imun khusus untuk mendeteksi sel mana yang rusak. Tubuh akan kemudian membersihkan atau membunuh sel yang rusak tersebut supaya tidak mengganggu sel-sel lainnya.

Kanker hanya akan muncul kalau terjadi kesalahan pada sistem atau siklus sel Anda. Salah satu sel mungkin membelah diri secara tidak sempurna. Karenanya, sel ini berubah sifat jadi bahaya bagi tubuh.

Namun, kesalahan ini bisa jadi tidak terdeteksi oleh sistem imun. Akibatnya, kelainan sel ini dibiarkan berkembang begitu saja.

Sel yang telah mengalami perubahan sifat (mutasi gen) tersebut dikenal sebagai sel kanker. Sel kanker akan merusak sel-sel lainnya serta organ tubuh tempat sel tersebut ditampung.

Inilah asal-usul penyakit kanker yang muncul dari dalam tubuh manusia.

Tiga hal yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker

Tak seperti dugaan banyak orang, sel kanker tak akan muncul begitu saja. Tanpa pemicu, kesalahan sistem dan siklus sel tak mungkin terjadi.

Untuk itu, Anda harus memahami apa saja pemicu (faktor risiko) kanker berikut ini.

1. Faktor genetik

Setiap sel tubuh Anda terdiri dari rangkaian informasi genetik yang telah ditentukan saat Anda lahir. Maka, bisa jadi ketika lahir tubuh Anda sudah memiliki kelainan sel yang diturunkan oleh orangtua kandung.

2. Faktor karsinogen

Karsinogen adalah zat pemicu atau penyebab kanker yang datang dari luar tubuh manusia. Contohnya antara lain radiasi, zat kimia, atau virus. Karsinogen akan menyebabkan kerusakan sel yang kemudian berkembang jadi kanker.

3. Faktor gaya hidup

Kebiasaan Anda sehari-hari juga bisa memicu perkembangan sel kanker. Terutama kalau Anda merokok, makan tidak sehat, dan kurang beraktivitas fisik.

https://sains.kompas.com/read/2019/06/17/123616123/mitos-atau-fakta-setiap-orang-punya-sel-kanker-dalam-tubuhnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke