Namun, liburan telah usai dan kini saatnya kembali ke rutinitas dan tanggung jawab harian seperti sediakala. Hal ini tidak jarang menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, dan membuat kita menjadi agak berat dan merasa terbebani dalam melakukan aktivitas tersebut.
Perasaan tidak menyenangkan ini dikenal dengan istilah medis post vacation blues. Apa itu?
Post vacation blues
Post vacation blues merupakan bagian dari fase emosional yang umum dirasakan seseorang setelah menjalani masa liburan panjang dan memisahkannya dari rutinitas harian.
Menurut Joanna Gutral, psikolog dari SWPS University of Social Sciences and Humanities, masa liburan terdiri dari tiga fase, yakni fase persiapan dan perencanaan, fase liburan, serta fase gradual kembali ke rutinitas harian. Masing-masing fase memicu respons emosional yang berbeda pada diri seseorang.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Jeroen Nawijn, peneliti dari Erasmus University, seseorang akan mengalami peningkatan perasaan bahagia yang besar saat fase persiapan dan perencanaan, sebelum masa liburan dimulai.
Setelah liburan selesai, orang yang melakukan liburan memiliki tingkat kebahagiaan yang hampir serupa dengan orang yang hanya diam di rumah saja.
Meski demikian, orang yang pergi berlibur dan berwisata selama masa liburan melaporkan peningkatan stress yang diasosiasikan dengan aktivitas kerja pasca kembali dari liburan tersebut.
Semakin lama dan semakin menyenangkan masa liburan, maka semakin kuat tingkat stres dan kecemasan yang dialami saat kembali ke rutinitas awal.
Hal ini menimbulkan adanya keengganan dan membuat orang tersebut merasa terbebani untuk kembali bekerja.
Gejala post vacation blues ini meliputi stres, nostalgia, kelelahan, sedih, hingga penurunan nafsu makan. Hal ini ditimbulkan dari kontradiksi masa liburan dan aktivitas harian.
Fase liburan bisa saja bersifat melegakan dan membuat kita rileks, namun hal tersebut tidak mengatasi permasalahan yang kita jumpai di keseharian kita, seperti pekerjaan yang kurang menyenangkan ataupun gaji yang dirasa kurang.
Oleh karenanya, semakin besar tingkat kontradiksi ini akan memicu gejala post vacation blues yang besar pula.
Hal tersebut juga diperparah dengan realisasi bahwa kita perlu menunggu waktu setahun lagi untuk dapat kembali berlibur. Perasaan ini dapat membuat kita menjadi kehilangan semangat dan hanya menghitung hari hingga masa liburan selanjutnya.
Mengatasi post vacation blues
Lantas, bagaimana kita mengatasi post vacation blues ini?
Gutral menjelaskan lima langkah yang perlu ditempuh untuk dapat mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas harian pasca liburan.
1. Menerima dan bersiap mengalami stres.
Post vacation blues adalah hal yang normal, dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah menyadari bahwa kesedihan dan kebahagiaan adalah bagian yang pasti dilalui dalam hidup.
2. Menyediakan jeda waktu yang cukup.
Hal ini dapat dilakukan dengan kembali pulang setidaknya satu atau dua hari sebelum masa liburan berakhir, sehingga anda waktu untuk beristirahat dan beradaptasi. Waktu ini juga dapat digunakan untuk mengatur jadwal harian anda agar tidak terlalu kaget saat kembali bekerja.
3. Istirahat yang cukup.
Bepergian yang menempuh jarak cukup jauh, yang juga ditempuh dengan waktu lama seringkali tidak memungkinkan kita untuk beristirahat dan tidur dengan pulas. Apalagi jika kita berlibur membawa banyak anak kecil yang butuh perhatian ekstra.
Sesampainya di rumah, segeralah bereskan barang-barang sehingga anda dapat menggunakan sisa waktu untuk beristirahat dengan tenang dan tidak merasakan kelelahan di hari berikutnya.
4. Kembali menjalani aktivitas rutin secara perlahan.
Pasca liburan, mungkin anda memiliki banyak email atau pesan yang belum dibaca. Membayangkannya saja dapat membuat anda merasa cemas dan malas.
Untuk mengatasi hal tersebut, jangan membuka pesan secara sekaligus di waktu yang sama. Cobalah buat prioritas kerja, lalu persiapkan aksi apa saja yang perlu dilakukan.
Membiasakan perencanaan kerja secara bertahap ini akan membantu anda merasakan kendali atas hidup dan membuat anda merasa bersemangat kembali.
5. Rencanakan liburan anda selanjutnya.
Berdasarkan riset, seseorang merasa paling bahagia dan bersemangat saat fase perencanaan dan persiapan liburan. Oleh karena itu, cara efektif untuk mengatasi perasaan negatif akibat post vacation blues adalah kembali merencanakan liburan.
Liburan ini tidak harus berlokasi jauh atau memakan waktu lama, cukup dilakukan di lokasi yang relatif dekat dan dapat dilakukan saat akhir pekan. Hal ini juga dapat menurunkan tingkat kejenuhan anda dalam menjalani rutinitas mingguan.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/11/092718423/5-tips-mengatasi-rasa-malas-usai-libur-panjang-menurut-sains