KOMPAS.com – Momen lebaran merupakan momen untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Pada saat ini juga, rumah serasa jadi lokasi diskusi kesehatan dadakan dengan adanya anggota keluarga yang mengungkapkan keluhan kesehatannya dan yang lainnya menimpali seraya memberikan tips-tips yang pernah didengarnya atau dibacanya di internet.
Hal ini rupanya juga disadari oleh Dr.Ari Fahrial Syam, seorang akademisi dan praktisi klinis yang gemar menulis di blognya.
Dalam tulisan yang dibagikannya ke awak media, Dr Ari membahas tiga kondisi kesehatan yang paling hangat dibicarakan saat lebaran, yaitu hipertensi, kadar kolesterol tinggi dan asam urat tinggi.
1. Hipertensi
Sekitar 25-30 persen orang dewasa Indonesia menderita hipertensi. Oleh karena itu, Ari menilai wajar bila banyak orang yang mengkhawatirkan tekanan darahnya yang tinggi.
Salah satu pertanyaan terkait kondisi ini yang paling sering terlontar adalah efek obat hipertensi, apakah bila dikonsumsi terus-menerus bisa merusak ginjal?
“Jawaban saya sebaliknya. Obat darah tinggi harus dikonsumsi jangka panjang agar ginjal kita tidak rusak,” tulis Ari.
Pasalnya, obat hipertensi yang tidak diminum secara teratur akan membuat tekanan darah menjadi tidak terkontrol. Kondisi ini, ujar Ari, dapat menyebabkan komplikasi kerusakan ginjal dan pembengkakan jantung yang berujung pada gagal jantung (dekompensasi kordis).
Selain soal obatnya, makanan yang harus dihindari penderita hipertensi juga sering jadi pertanyaan. Ari menyarankan untuk menghindari makan yang asin atau mengandung sodium tinggi.
“Termasuk juga makanan gurih yang banyak mengandung monosodium glutamat karena jelas mengandung natrium, sehingga harus dibatasi asupannya ketika tekanan darah kita sedang tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, penderita hipertensi juga harus menghindari minuman yang berkafein, seperti minuman berenergi dan kopi.
2. Kadar kolesterol tinggi
Banyak orang salah mengira dan mengidentikkan kadar kolesterol tinggi dengan berat badan yang berlebih. Alhasil, tidak sedikit yang bertanya-tanya, mengapa mereka mengalami kondisi ini ketika berperawakan kurus.
Ari menulis, saya sampaikan bahwa berat badan tidak selalu berkorelasi dengan kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol tinggi terjadi karena banyak faktor, antara lain faktor genetik, diet tinggi lemak dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, tidak suka sayur dan buah-buahan dan juga kurang bergerak.
“Ada kerabat yang badannya kurus karena memang tidak makan nasi, tetapi banyak makan daging dan tidak mau makan sayur dan buah (sehingga kadar kolesterolnya tinggi),” lanjutnya.
Dokter ini memperingatkan agar Anda selalu berhati-hati dengan kadar kolesterol dalam darah yang tinggi. Pasalnya, kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan perlemakan hati (fatty liver) dan gangguan pada pembuluh darah jantung atau otak.
“Apalagi jika merokok, laki-laki, (dan) umur di atas 40 tahun; maka risiko untuk terjadi serangan jantung atau stroke menjadi lebih tinggi,” tulis Ari.
3. Asam urat tinggi
Sebelum mengeluhkan asam urat yang tinggi, pastikan dulu apakah Anda benar-benar memilikinya atau tidakdengan melaksanakan pemeriksaan kadar asam urat darah.
Sebab, banyak orang mengeluhkan asam urat tinggi ketika mengalami pegal-pegal. Ari menjelaskan bahwa kondisi asam urat tinggi yang menyebabkan serangan radang gout (gout arthritis) tidak ditandai dengan pegal-pegal; melainkan bengkak, kemerahan dan nyeri pada jempol kaki.
Biasanya, orang-orang dengan asam urat tinggi sudah tahu untuk menghindari masakan jeroan seperti ati ampela, paru, otak, usus, tunjang, dan babat ketika lebaran karena makanan-makanan ini kaya akan purin yang bisa menyebabkan kadar asam urat menjadi tinggi.
Sayangnya, masih saja beredar info bahwa penderita asam urat tinggi tidak diperbolehkan mengonsumsi sayur-sayuranan hijau. Ari menegaskan bahwa info ini tidak tepat. Kacang-kacangan hanya perlu dihindari oleh orang-orang yang kadar asam uratnya di atas 10 mg/dl.
Untuk diketahui, kadar asam urat normal untuk laki-laki adalah di atas 7 mg/dl, sedangkan untuk perempuan adalah di atas 6 mg/dl.
Pada intinya, Ari menulis bahwa kunci untuk menjaga kesehatan adalah mengikuti perintah Allah SWT, yakni “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan (QS. Al-A’raf: 31)”.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/10/160700823/3-penyakit-yang-paling-sering-salah-dipahami-saat-lebaran