Dalam franchise film tersebut, dikisahkan bahwa Peter Parker menciptakan alat yang mampu memproduksi material yang mirip dengan jaring laba-laba, dengan kombinasi sifat fleksibel serta memiliki kekuatan tegangan tali yang sanggup menahan bobot yang cukup berat.
Namun, mungkinkah jaring laba-laba ala Spiderman diciptakan di dunia nyata?
Temuan terbaru ini membuka peluang kemungkinan terwujudnya impian tersebut.
Peneliti dari University of Maryland Baltimore County, Sarah Stellwagen dan Rebecca Renberg telah mengungkap urutan gen DNA yang berperan dalam pembentukan lem pada laba-laba.
Lem ini merupakan modifikasi dari benang laba-laba yang memiliki sifat lengket, sehingga mampu menjebak mangsa agar tidak dapat melepaskan diri dari jaring.
Benang laba-laba merupakan komponen penyusun jaring laba-laba. Benang laba-laba selama ini digadang-gadang sebagai keajaiban biomaterial karena bersifat fleksibel namun memiliki kekuatan regangan yang tinggi.
Diketahui, terdapat lebih dari 45.000 spesies laba-laba, masing-masing dapat memproduksi satu hingga tujuh jenis benang sekaligus.
Meski demikian, masih sedikit informasi genetik dan genomik yang diketahui dari spesies laba-laba tersebut, di mana baru 20 di antaranya yang telah diteliti secara lengkap.
"20 (spesies laba-laba) belum ada apa-apanya dibandingkan keseluruhan (spesies laba-laba) yang ada di luar sana," ujar Stellwagen, dikutip dari Science Daily, Rabu (5/6/2019).
Namun, para peneliti masih dihadang oleh beberapa tantangan dalam pemanfaatan informasi ini untuk dapat menghasilkan produk jaring laba-laba yang fungsional.
Benang laba-laba dibuat secara alami oleh laba-laba melalui konversi material cair berupa lem menjadi padatan benang melalui serangkaian proses rumit di luar tubuhnya. Saat ini, para ilmuwan baru sanggup memproduksi lem saja.
"Kita belum bisa meniru proses dari bahan cair ke padatan dalam skala industri," jelas Stellwagen.
Kendala ini agaknya menunda kemungkinan untuk dapat melihat terwujudnya jaring Spiderman di dunia nyata dalam waktu dekat.
Saat ini, lem laba-laba mulai diujicobakan untuk penerapannya di berbagai bidang.
Stellwagen berharap bahwa lem ini dapat digunakan dalam penanganan dan pengendalian hama pertanian, terutama serangga.
Sebagai contoh, para petani dan peternak dapat menyemprotkan lem di sekitar lahan garapan atau kandang hewan untuk melindungi tanaman dan hewan ternak dari gangguan hama yang dapat memicu kemunculan penyakit. Lem ini juga bersifat aman dan dapat dengan mudah dibersihkan tanpa perlu khawatir akan pencemaran lingkungan.
Stellwagen dan Renberg menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk mengungkap urutan nukleotida DNA lem laba-laba ini. Penelitian selanjutnya akan ditujukan untuk mengungkap gen yang serupa dari berbagai spesies laba-laba lain.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/09/193200723/ahli-bikin-lem-jaring-spiderman-di-dunia-nyata-untuk-lindungi-tanaman