KOMPAS.com – Lukisan yang paling terkenal di dunia, Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, menampilkan sesosok wanita dengan senyuman yang misterius.
Begitu ikonisnya senyuman tersebut, sampai-sampai sebuah video yang menampilkan Mona Lisa membuka mulutnya dan menggerakan kepalanya membuat banyak orang terkejut.
Dilansir dari Live Science, Senin (27/5/2019); video tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) yang disebut deepfakes.
Para peneliti di Samsung AI Center dan Skolkovo Institute of Science yang berada di Moskow, Rusia, melatih alogaritma untuk memahami bentuk fitur wajah dan bagaimana mereka bergerak relatif satu sama lain. Setelah itu, alogaritma diminta untuk mengaplikasikannya ke gambar yang tidak bergerak dan mengubahnya menjadi video ekpresi yang realistis.
Untuk video Mona Lisa, Egor Zakharov selaku insinyur Skolkovo Institute of Science and Technology dan Samsung AI Center menjelaskan bahwa AI diberi sumber data mengenai gerakan fitur wajah dari tiga sunyek manusia.
Informasi tersebut kemudian digunakan untuk menganimasikan wajah Mona Lisa dan menghasilkan tiga Mona Lisa dengan ciri khas masing-masing.
Dalam studi yang dipublikasikan secara online melalui arXiv, para peneliti menulis bahwa menghasilkan video deepfakes seperti ini bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, kepala manusia sangat kompleks secara geometris dan dinamis, sehingga untuk menangkap bentuk tiga dimensi dari kepala yang akurat, dibutuhkan puluhan juta parameter.
Selain itu, mata manusia sangat ahli dalam mengidentifikasikan kesalahan pada model kepala 3D, bahkan yang sangat kecil sekalipun. Jika model kepala 3D memiliki kesalahan, maka akan timbul ketidaknyamanan yang disebut efek uncanny valley.
Selain Mona Lisa, Zhakarov dan koleganya juga menganimasikan Albert Einstein, Marilyn Monroe dan Salvador Dali yang dapat Anda lihat pada video di bawah ini.
https://sains.kompas.com/read/2019/05/29/180600023/ai-samsung-ciptakan-video-mona-lisa-bergerak-dan-membuka-mulut-