Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Makan Banyak Saat Sahur Bisa Tunda Lapar Lebih Lama?

KOMPAS.com - Selama puasa, tubuh Anda tidak mendapatkan asupan energi. Akibatnya, Anda mungkin menjadi lebih mudah letih.

Banyak yang menyiasatinya dengan cara makan bayak saat sahur. Namun, apa benar makan dengan porsi ganda saat sahur efektif untuk memberikan energi ekstra selama berpuasa?

Makan banyak saat sahur bikin kenyang lebih lama, benarkah?

Sahur adalah waktu untuk membekali tubuh dengan energi dan nutrisi yang dibutuhkan saat berpuasa.

Makanan yang Anda konsumsi akan memberikan rasa kenyang selama beberapa jam setelah sahur, setidaknya hingga rasa lapar muncul kembali dan Anda mulai lesu.

Ada sebuah anggapan yang sering beredar, yaitu Anda dapat mencegah lapar dan lesu jika makan banyak saat sahur.

Padahal, rasa lapar dan lesu saat puasa sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jumlah makanan yang Anda makan, melainkan jenis makanannya.

Porsi besar saat sahur tidak berpengaruh pada rasa kenyang lebih lama karena proses pencernaan yang dimiliki setiap orang punya mekanismenya sendiri.

Umumnya, setiap orang membutuhkan waktu yang bervariasi untuk mencerna makanan. Tapi, rata-ratanya sebagai berikut:

  • 2,5-3 jam untuk mengosongkan 50 persen makanan di lambung
  • 4-5 jam hingga makanan keluar dari lambung
  • 2,5-3 jam untuk mengosongkan 50 persen sisa pencernaan usus halus
  • 30-40 jam di usus besar hingga keluar dari tubuh

Makanan hanya akan bertahan dalam perut dan usus selama 6-8 jam, sebanyak apa pun Anda makan karena proses pencernaan yang berjalan.

Jadi, makan banyak saat sahur tidak berpengaruh terhadap rasa lapar atau dapat mencegah lesu yang timbul selama Anda berpuasa.

Makan banyak saat sahur bisa memicu obesitas

Berpuasa akan mengurangi asupan kalori sehingga bermanfaat bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Akan tetapi, pola makan yang salah selama bulan puasa justru dapat menimbulkan efek sebaliknya.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang-orang yang diberikan porsi besar saat makan cenderung makan lebih banyak.

Mereka mengonsumsi setidaknya 35-45 persen lebih banyak makanan dibandingkan porsi normal.

Hal ini memang bisa bermanfaat bila Anda selalu makan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.

Sayangnya, tidak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang justru tinggi akan kolesterol, gula, dan lemak trans.

Carolyn Dunn, seorang dosen dari North Carolina State University, menuturkan bahwa semakin besar porsi yang disajikan, maka semakin banyak Anda akan makan.

Jika menu sahur Anda tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis dapat meningkat.

Makanan terbaik untuk sahur

Kunci menjaga energi selama berpuasa sebenarnya bukan dari seberapa banyak Anda makan saat sahur.

Makanan dengan porsi besar sekalipun tidak akan berpengaruh pada tubuh jika yang Anda makan tidak memiliki nutrisi yang bermanfaat.

Makanan untuk sahur harus berasal dari bahan-bahan yang bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama, misalnya:

  • Karbohidrat kompleks, dari sayuran, buah-buahan, atau kacang-kacangan.
  • Lemak sehat, dari alpukat, ikan salmon, atau minyak zaitun.
  • Protein dari daging, ayam, ikan, tahu, atau tempe.
  • Produk susu rendah lemak, seperti yogurt.

Selain makanan padat gizi, cukupi kebutuhan cairan Anda dengan minum 2-3 gelas air putih saat sahur. Pasalnya, rasa lesu selama berpuasa juga bisa disebabkan oleh dehidrasi ringan akibat kurangnya asupan cairan.

https://sains.kompas.com/read/2019/05/27/035000523/mitos-atau-fakta-makan-banyak-saat-sahur-bisa-tunda-lapar-lebih-lama-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke