Pertanyaan sederhana ini sebenarnya sudah lama membuat para ilmuwan penasaran.
Dalam studi terbaru yang terbit di jurnal eLife, para ahli menemukan bahwa kidal tidak ada hubungannya dengan aktivitas otak atau perkembangan neurologis manusia.
Menurut tim peneliti gabungan dari Jerman, Belanda, dan Afrika Selatan, kebiasaan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri terbentuk sejak dalam kandungan dan hal ini dipengaruhi oleh aktivitas gen pada tulang belakang, bukan otak.
Penelitian yang dipimpin ahli biofisika di Ruhr University Bochum mendapat kesimpulan itu setelah memonitor ekspresi gen pada tulang belakang janin yang berusia delapan sampai 12 minggu.
Merujuk IFL Science, Senin (20/5/2019), temuan ini sekaligus membantah teori sebelumnya yang mengklaim bahwa aktivitas gen di otak selama kehamilan akan menentukan apakah seseorang akan kidal atau tidak.
Sebaliknya, tim menemukan bahwa kidal tidaknya seseorang berpusat pada bagian tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengirim impuls listrik ke tangan, lengan, dan kaki. Hal inilah yang menentukan apakah seseorang kidal atau tidak.
Selain itu, tim menemukan bahwa kidal atau tidak, tak ada hubungannya dengan mutasi genetik atau sesuatu yang diwariskan. Namun hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk saat bayi tumbuh di dalam rahim.
Meski belum jelas tentang faktor lingkungan atau eksternal ini, ada kemungkinan bahwa mereka mengubah cara enzim bekerja saat bayi masih di dalam kandungan dan pada gilirannya mengubah gen mengekspresikan diri.
Hal ini mempengaruhi asimetri aktivitas gen yang ada dalam tulang belakang dan membuat kidal.
https://sains.kompas.com/read/2019/05/25/183200423/kidal-tidaknya-seseorang-ditentukan-sejak-dalam-kandungan-kok-bisa-