Gempa Hari Ini: Lindu Kerak Dangkal Guncang Kalimantan Timur

KOMPAS.com - Minggu (19/05/2019) terjadi gempa bumi tektonik di pulau Kalimantan. Lindu ini terjadi sekitar pukul 20.13 WIB di wilayah Longkali, Kabupaten Panser, Kalimantan Timur.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kekuatan gempa adalah M 4,1.

BMKG juga mencatat episenter gempa terletak pada koordinat 1,10 LS dan 115,83 BT. Tepatnya, berlokasi di darat pada jarak 17 km arah utara Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada kedalaman hiposenter dangkal 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini termasuk jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal di wilayah Kabupaten Paser," ungkap Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh adanya penyesaran dalam arah mendatar/geser (strike-slip fault)," imbuhnya melalui pesan singkat.

Daryono juga menambahkan, berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di beberapa tempat seperti di Desa Kepala Telake, Batu Sopang, Bongan, dan Longkali dalam skala intensitas II MMI.

Dengan kata lain, guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Beberapa warga sempat keluar rumah akibat terkejut dan panik karena merasakan guncangan gempa yang berlangsung secara tiba-tiba," tutur Daryono.

"Patut disyukuri, hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan akibat gempa, untuk itu kepada masyarakat Long Kali, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur," tambahnya.

Mengenai guncangan malam tadi, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Wilayah Kabupaten Paser adalah kawasan yang paling sering terjadi gempa di Provinsi Kalimantan Timur," kata Daryono.

"Data katalog gempa BMKG mencatat di wilayah ini sudah terjadi gempa sebanyak 10 kali dengan magnitudo kurang dari M 5,0," imbuhnya.

Menurut pria asal Semarang itu, hal ini wajar mengingat di wilayah Kabupaten Paser ini merupakan kawasan perlintasan jalur Sesar Adang/Paternoster yang berarah tenggara-baratlaut.

"Sesar ini dari Kalimantan menerus ke arah timur menyeberang Selat Makassar hingga Sulawesi Barat," jelasnya.