Foto Viral tentang Payudara Perempuan Ini Hoaks, Jangan Lagi Dipercaya

KOMPAS.com – Pernahkah Anda melihat gambar di atas? Gambar ilustrasi tersebut belakangan sedang viral dan mulai bermunculan di akun-akun media sosial Indonesia. Klaimnya, gambar itu menunjukkan bentuk asli payudara perempuan.

Dilansir dari Live Science, Sabtu (27/4/2019), gambar ilustrasi payudara ini pertama kali menjadi viral ketika diunggah oleh pengguna Twitter @lemonadead pada Minggu (21/4/2019).

Dia menulis, aku baru sadar kalau aku belum pernah melihat foto sistem otot perempuan. Ini TIDAK seperti bentuk kelenjar susu yang aku bayangkan.

Namun, nyatanya klaim itu hoaks. Gambar tersebut merupakan ilustrasi dari aplikasi iPad yang bernama Anatomy & Physiology. Kemudian, tidak seperti klaim @lemonadead, gambar itu sebetulnya tidak mengilustrasikan “sistem otot perempuan”.

Perlu Anda ketahui, payudara perempuan tidak memiliki otot lurik atau otot rangka yang biasanya ditemukan menempel pada tulang.

Otot yang ada berbentuk melingkar di daerah areola dan fungsinya adalah membuat puting mengeras ketika terstimulasi, misalnya saat menyusui bayi. Selain itu, payudara juga memiliki otot halus yang membantu mengalirkan ASI, tetapi otot tersebut tidak digambarkan dalam ilustrasi Anatomy & Physiology.

Lantas, apa sebenarnya benda berbentuk bunga tersebut?

Jika melihat aplikasinya, benda tersebut diklaim sebagai “kelenjar susu”. Namun, klaim ini pun tidak tepat karena kelenjar susu memenuhi seluruh payudara, dan tidak berbentuk bunga di tengah saja.

Dugaan yang paling mendekati adalah lobulus.

Menurut buku berjudul Physiology, Lactation yang dipublikasikan pada 2018, lobulus dan kelenjar pada payudara perempuan tidak terbuat dari otot, melainkan sel epitelial.

Lobulus ini berisi sekumpulan sel yang disebut alveolus. Alveolus bertugas memproduksi susu ketika mendapatkan sinyal hormon dari tubuh. Masing-masing lobulus kemudian dihubungkan ke puting oleh ductus lactiferious yang berfungsi untuk mengantarkan ASI.

Namun, lobulus ini juga tidak serapi yang ditampilkan dalam ilustrasi. Jumlah dan ukurannya pun berubah-ubah mengikuti periode kehamilan perempuan.