Untuk diketahui, koala bukan satu-satunya non manusia yang memiliki sidik jari. Simpanse dan gorila juga memiliki pola khas pada jari mereka.
Hal menarik dari sidik jari hewan marsupial seukuran boneka ini adalah mereka mengembangkan keistimewaan itu secara independen.
Kisahnya begini, pohon kehidupan evolusi primata dan leluhur koala modern bercabang 70 tahun lalu. Para ahli berpikir bahwa sidik jari yang dimiliki koala berevolusi terakhir, karena kerabat terdekat mereka seperti kanguru dan wombat tidak memilikinya.
Selama berabad-abad para ahli anatomi memperdebatkan fungsi sidik jari koala.
Menurut tim ahli anatomi dari Universitas Adelaide, Australia yang menemukan sidik jari koala pada 1996, pola khas itu membantu koala dalam menggenggam makanan dan mengontrol gerakan.
"Koala mencari makan dengan memanjat pohon secara vertikal dan menuju cabang pohon eucalyptus berukuran kecil. Mereka menjangkau, memetik, menggenggam daun, kemudian memasukkannya ke dalam mulut," tulis para ilmuwan saat itu seperti dilansir Live Science, (3/5/2011).
"Oleh sebab itu, sidik jari pada koala adalah hasil adaptasi biomekanik untuk menggenggam makanan dan memengaruhi mekanis multi arah pada kulit. Kekuatan pada sidik jari dapat mengontrol gerakan dan tekanan statis yang baik," imbuh ahli.
Kemampuan ini sama seperti fungsi sidik jari pada manusia, yakni untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/27/170300223/serba-serbi-hewan-koala-juga-punya-sidik-jari-mirip-manusia
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan