Dia berubah menjadi sosok raksasa, monster humanoid yang sangat emosional.
Dalam film Avenger: Endgame yang sedang heboh ini, Hulk kembali berurusan dengan paparan radiasi gamma.
Lantas, seperti apa radiasi gamma di kehidupan nyata?
Melansir Live Science, (11/6/2008), sinar gamma adalah bentuk energi tertinggi di semesta. Energi ini terbentuk dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas seperti dalam proses nuklir, penghancuran elektron-positron, hingga kematian bintang di semesta.
Dari definisi tersebut mungkin kita bisa membayangkan seberapa dahsyat energi yang dihasilkan dan mematikan. Menurut para ahli, energi sinar gamma bisa 10.000 kali lebih banyak dibanding sinar cahaya yang terlihat.
Kalau Hulk digambarkan berubah menjadi hijau karena sinar gamma, sebenarnya warnanya bukan hijau. Sinar gamma justru tidak memiliki warna sama sekali.
Sinar kematian
Seperti halnya sinar-X dosis tinggi yang mematikan, ledakan bom gamma juga bisa membunuh banyak orang. Itulah mengapa dalam film Avenger digambarkan hanya Thanos dan superhero terkuat yang mampu menahan efek sinar gamma.
Di dunia nyata, sinar gamma dapat menjatuhkan elektron seperti bola bowling. Partikel bermuatan ini kemudian mengganggu ikatan kimia apa pun yang bersinggungan dan mendatangkan malapetaka dan menghasilkan fragmen molekuler yang bertindak sebagai racun.
Intinya, bom gamma di kehidupan nyata tidak akan mengubah Bruce Banner menjadi Hulk terkuat, tapi dengan cepat akan membuat dia menjadi mayat karena penyakit radiasi atau tewas karena terbakar secara instan.
Dengan energi luar biasanya, sinar gamma bermanfaat di dunia medis. Sebuah alat medis bernama pisau gamma mampu membunuh tumor dengan mengarahkan sinar gamma ke otak pasien, tentu dengan dosis yang bisa diterima manusia.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/27/130800023/tak-seperti-avenger-hulk-begini-dampak-paparan-gamma-di-dunia-nyata