KOMPAS.com – Hiu selama ini dikenal sebagai pemangsa ganas yang juga merupakan predator puncak di lautan, terutama hiu putih besar.
Namun, ternyata hiu putih besar juga dapat merasa takut akan keberadaan hewan lain, ungkap studi terbaru.
Tim dari Monterey Bay Aquarium menemukan bahwa hiu putih besar (Carcharodon carcharias) akan menjauh saat mereka mendeteksi kehadiran paus pembunuh (Orcinus orca).
“Saat terjadi konfrontasi dengan paus pembunuh, hiu putih akan seketika meninggalkan lokasi perburuannya dan tidak kembali lagi dalam jangka waktu satu tahun, meski paus hanya sekedar lewat," ujar Salvador Jorgensen, ahli ekologi kelautan dari Monterey Bay Aquarium, seperti yang dilansir dari Science Alert, Kamis (18/4/2019).
Studi dilakukan pada populasi hiu putih besar dan paus pembunuh di kawasan Greater Farallones National Marine Sanctuary, California, Amerika Serikat.
Berdasarkan pengamatan dan analisis data, setiap kali tercatat kemunculan paus pembunuh di suatu kawasan, hiu akan melarikan diri dengan cepat dan tidak akan kembali ke lokasi tersebut hingga musim berikutnya, meski paus hanya menampakkan diri kurang dari satu jam.
Meski demikian, hiu tidak kabur begitu jauh, tetapi hanya bergeser ke kawasan pesisir sekitar untuk berburu gajah laut (Mirounga angustirostrous).
Namun terkadang, koloni hiu dapat dijumpai hingga ke tengah Samudra Pasifik. Hal ini menjadi kabar baik bagi populasi gajah laut setempat.
“Setelah paus pembunuh muncul, tidak tercatat penampakan hiu dan tidak ada gajah laut yang mati," papar Scot Anderson, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.
Terdapat dua tipe paus pembunuh, yakni paus yang aktif berpindah dan paus yang menetap di lokasi tertentu.
Paus yang berpindah-pindah dapat memangsa gajah laut, namun kemunculannya relatif jarang.
Paus yang menetap hanya menjadikan ikan sebagai santapan utamanya.
Paus pembunuh juga seringkali terlihat menyerang hiu putih besar di seluruh dunia, termasuk di kawasan Kepulauan Farallon.
Penyebabnya tidak diketahui secara jelas, namun hiu yang terbunuh tampak tidak memiliki hati, sumber minyak ikan dan vitamin yang berharga.
“Interaksi lateral antar predator puncak jarang terdokumentasikan di lautan, sehingga dibutuhkan waktu yang panjang bagi kami untuk dapat memahaminya”, tutup Jorgensen.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/22/203000723/studi-ungkap-hewan-laut-yang-ditakuti-hiu