Studi yang dipresentasikan di agenda tahunan American Association of Anatomists mengungkap bahwa klitoris lumba-lumba sangat mirip dengan wanita. Lumba-lumba betina bahkan bisa merasakan gairah dan kenikmatan seksual.
"Semua mamalia betina memiliki klitoris. Namun hanya sedikit penelitian yang mencari tahu apakah klitoris itu berhubungan dengan kenikmatan berhubungan seksual seperti halnya pada wanita," ujar penulis studi Dara Orbach kepada IFL Science dilansir Sabtu (6/4/2019).
"Hal menarik dari lumba-lumba adalah mereka mampu berhubungan seks sepanjang tahun, padahal ada periode tidak bisa hamil," sambung Orbach.
Fakta itulah yang kemudian menarik perhatian Orbach dan koleganya Patricia Brennan untuk mencari tahu tujuan lumba-lumba berhubungan badan.
Mereka kemudian menganalisis 11 bangkai lumba-lumba yang mati secara alami dengan menggunakan pemindaian tomografi (CT) 3-D, membedah bangkai untuk mengetahui karakteristik morfologi klitoris, dan terakhir membuat histologi jaringan berbeda untuk mengamati warna dan pola berbeda.
"Apa yang paling mengejutkan kami adalah adanya ikatan saraf sangat besar dan berlimpah (di klitoris)," ujar Orbach.
Namun ikatan saraf itu berbeda dengan yang ditemukan di bagian tubuh lain.
"Ukuran dan kelimpahannya benar-benar mengejutkan. Ikatan saraf ini adalah titik untuk sensasi kepuasan dan perasaan ketika berhubungan seks," imbuh dia.
Secara khusus, para ahli mencatat bahwa lumba-lumba memiliki tudung klitoris di mana jaringan ereksi bergabung menjadi satu seperti dimiliki manusia.
Kemudian jaringan ereksi klitoris lebih besar dari tudung. Hal ini menunjukkan klitoris dapat mengembang ketika sensivitas meningkat.
Orbach menjelaskan, cara kerja klitoris lumba-lumba dan manusia sangat mirip.
Ketika terangsang, struktur jaringan klitoris lumba-lumba juga mengembang dan kulit di bawah tudung klitoris dipenuhi kumpulan saraf untuk meningkatkan sensivitas dan kepuasan. Ini sangat mirip dengan klitoris manusia.
Dengan begitu, seks bagi lumba-lumba tidak hanya masalah demi meneruskan keturunan dan berkembang biak. Mamalia laut ini berhubungan badan juga untuk mencari kesenangan.
Klitoris pada lumba-lumba terletak di bagian perut dekat vagina.
"Itu berarti ketika lumba-lumba berhubungan badan sangat mudah dirangsang penis," kata Orbach.
Dalam studi ini, para ahli tidak menemukan bukti bola vestibular, area jaringan ereksi sensitif yang mengelilingi lubang vagina pada manusia dan berkontribusi pada orgasme.
Orbach menyampaikan, sangat sedikit yang diketahui tentang morfologi reproduksi betina pada sebagian besar vertebrata.
Lewat temuannya, Orbach dan tim mencoba memberi kerangka kerja komparatif untuk memgeksplorasi fungsi alat reproduksi pada makhluk lain.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/08/181200123/soal-seks-lumba-lumba-dan-wanita-ternyata-punya-kesamaan