KOMPAS.com – Para peneliti melaporkan adanya fosil yang tidak biasa di Peru. Berusia 42,6 juta tahun, fosil tersebut menunjukkan adanya paus berkaki empat pada masa lampau yang bisa berjalan di darat dan berenang.
Paus purba bernama Peregocetus pacificus yang ditemukan pada 2011 ini memiliki bentuk tubuh yang unik. Kakinya berkuku, tetapi juga berjaring. Ia juga memiliki ekor yang panjang dan kuat, meskipun fosil bagian tubuh ini tidak lengkap.
Fitur-fitur ini membuat paus mampu menopang tubuhnya yang berukuran empat meter di darat dan berenang di dalam air selama berminggu-minggu.
“Sekalipun ia bisa berenang di air tanpa masalah, ia masih memiliki sedikit kuku di jari-jari tangan dan kakinya. Artinya, ia lebih mampu bergerak di darat daripada anjing laut,” ujar Travis Park, pakar paus purba di Natural History Museum in London yang tak terlibat dalam studi, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (3/4/2019).
Menurut para peneliti yang melaporkan temuan ini dalam jurnal Current Biology, fosil ini memberikan petunjuk baru bagaimana moyang mamalia terbesar di bumi bertransisi dari darat ke laut.
Perlu untuk diketahui, paus yang benar-benar akuatik baru ada sekitar 41-35 juta tahun yang lalu. Sebelumnya, paus masih harus kembali ke darat untuk kawin atau melahirkan.
Park mengatakan, paus adalah bukti evolusi yang ikonis. Mereka berangkat dari mamalia kecil yang berkuku menjadi paus biru yang kita temui sekarang. Sangat menarik untuk melihat bagaimana mereka menaklukkan lautan.
Olivia Lambert dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences yang merupakan penulis utama studi juga berkata bahwa sebelumnya, memang sudah ditemukan moyang paus yang berkaki empat yang lebih tua dan kecil. Namun, bukti-bukti tersebut terpecah-pecah dan tidak selengkap fosil kali ini.
“Kami tidak memiliki indikasi jelas mengenai kemampuan berenang dan berjalan mereka,” ujarnya.
Di samping bentuk fosil sendiri, lokasi temuan ini juga dianggap penting. Pasalnya, paus yang lebih purba dan hidup sekitar 53 juta tahun lalu hanya ditemukan di India dan Pakistan. Hal ini pun membuat para peneliti bertanya-tanya kapan dan bagaimana paus menyebar hingga ke Amerika.
Nah, temuan fosil di Peru ini menunjukkan bahwa paus purba mungkin menyeberangai Samudra Atlantik selatan dengan bantuan arus yang menuju ke arah barat. Pada masa tersebut, jarak antara benua Asia dan Amerika juga hanya setengahnya saat ini.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/06/100700923/bisa-berjalan-dan-berenang-fosil-paus-berkaki-empat-ditemukan-di-peru