Namun Atsuko Saito, pecinta kucing dan peneliti dari Departemen Kognitif dan Perilaku, Universitas Tokyo, lewat penelitiannya yang dirilis di jurnal Scientific Report, Kamis (4/4/2019), mengungkap bahwa kucing pun mengetahui namanya.
Sato bersama rekannya melakukan empat eksperimen. Respon kucing dilihat dari perilaku menggerakkan ekor, mengangkat kepala dan menengok, serta bergerak mendekati.
Dalam eksperimen pertama, Saito mencoba membedakan kemampuan kucing membedakan namanya dengan nama benda-benda di sekitarnya dengan bahasa dan aksen yang sama.
Sementara pada eksperimen kedua, dia mencoba melihat kemampuan kucing mengenali namanya jika diekspos dengan nama-nama kucing lainnya.
Eksperimen ketiga mirip yang kedua. Hanya saja, kucing ditempatkan di lokasi di mana sejumlah kucing lainnya juga sedang diuji.
Dalam tiga eksperimen itu, orang yang memanggil adalah pemilik kucing sendiri. Jadi, bisa muncul bias, bahwa kucing mengenali majikannya, bukan namanya.
Untuk mengatasinya, Saito merekrut orang asing untuk memanggil nama-nama kucing yang menjadi obyek penelitian. respon kucing dilihat dengan parameter yang sama.
"Dari hasil eksperimen, tampak dengan jelas bahwa kucing rumahan, paling tidak, bisa mengetahui namanya dan bedanya dengan nama kucing lain atau benda di sekitarnya,"Saito dalam publikasinya.
Menurut saito, kucing merasa penting mengetahui namanya sebab itu terkait dengan sistem reward dan puinishment yang dilakukan pemiliknya.
Dengan mengetahui nama, kucing bisa mendapatkan akses lebih mudah pada makanan. Ini karena ada peluang besar majikan yang memanggil nama kucing akan memberi makan.
Mengetahui nama juga bisa membuat kucing lebih sejahtera, misalnya mendapatkan pengobatan, layanan bersih tubuh, hingga belaian.
Penelitian saito adalah riset pertama yang membuktikan bahwa kucing mengenali dirinya. Hasil riset ini bisa membuat hubungan manusia dan kucing lebih intim.
https://sains.kompas.com/read/2019/04/05/201800523/fakta-baru-kucing-si-pus-ternyata-kenali-nama-pemberian-anda