Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langka, Zebra Pirang Tertangkap Kamera Berkeliaran di Afrika

Sergio Pitamitz, seorang fotografer untuk National Geographic berada di Tanzania saat dia berhasil mengabadikan zebra pirang di sana.

Pitamitz awalnya tak sengaja melihat seekor zebra berwarna terang di tengah kelompok zebra hitam putih. Zebra dengan garis putih dan warna emas menyala sedang minum dari lubang air di dekatnya.

"Awalnya saya pikir zebra itu kotor karena debu. Namun saat terkena air, debu itu tidak luntur," ujar Pitamitz kepada National Geographic.

Albinisme juga pernah tercatat dialami sejumlah hewan, mulai dari orangutan sampai penguin.

Jika albinisme adalah kekurangan melanin, maka melanisme adalah kebalikannya yakni kelebihan pigmen gelap. Kondisi ini kerap dialami oleh kucing besar.

Meski albinisme kerap dijumpai pada beberapa hewan, zebra pirang dengan albinisme tetaplah sangat jarang. Kalaupun ada, itu hanya terjadi di penangkaran.

Para ahli tidak yakin apakah zebra albinisme dapat bertahan hidup di alam liar. Pasalnya garis hitam putih pada zebra berfungsi untuk menangkal gigitan lalat yang banyak hidup di dataran dan pegunungan Afrika tempat zebra hidup.

Selain menggunakan suara dan bau, zebra menggunakan pola garis di tubuh untuk mengidentifikasi satu sama lain.

Setiap pola zebra unik dan seperti sidik jari pada manusia. Hal ini yang mungkin membuat zebra pirang tidak dikucilkan, seperti nampak dalam foto.

Sebelumnya, zebra pirang bernama Zoe, yang tinggal di Three Ring Ranch Animal Sanctuary di Hawaii dianggap sebagai satu-satunya zebra pirang sampai dia meninggal pada 2017.

Namun, di Taman Nasional Gunung Kenya juga ada kawanan kecil zebra pirang, meski mereka sengaja dibiakkan.

Sebenarnya ada tiga spesies zebra, yakni zebra dataran, zebra gunung, dan zebra Grévy. Semuanya memiliki tanda yang sedikit berbeda. Mungkin saja mereka mengembangkan garis-garis secara mandiri.

https://sains.kompas.com/read/2019/04/03/170700223/langka-zebra-pirang-tertangkap-kamera-berkeliaran-di-afrika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke