Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar: Tuberkulosis Bisa Musnah Pada 2045, Asal...

KOMPAS.com - Kalangan pakar Internasional yakin, dunia bisa memberantas tuberkulosis (TB) pada 2045 jika perang melawan penyakit pembunuh itu didanai dengan layak. Lebih lanjut mengenai hal ini disampaikan Karlina Amkas dalam info sains dan kesehatan.

Memperingatkan besarnya kerugian ekonomi dan sosial akibat ketiadaan tindakan, tim pakar internasional mengatakan, pemeriksaan, perawatan dan kesadaran masyarakat yang lebih baik dibutuhkan untuk menurunkan lebih dari 10 juta kasus Tuberkulosis atau TB yang tercatat setiap tahun.

TB adalah penyakit paru kronis yang bisa dicegah dan umumnya bisa diobati jika diketahui dini. Ini merupakan penyakit menular yang paling mematikan pada zaman ini, dengan lebih 1,6 juta kematian setiap tahun.

"Jumlah itu sangat besar dan beban ekonomi baik bagi negara berkembang maupun maju sangat berat. Tak sulit mencernanya, ini sangat masuk akal. Kita perlu memulai strategi pencegahan baru," kata Eric Goosby, utusan khusus PBB untuk penyakit itu kepada AFP.

Tuberkulosis sudah ada ribuan tahun dan tanpa disadari diidap oleh sekitar seperempat populasi dunia. Dalam satu abad ini, belum tersedia secara komersial vaksin baru TB.

Satu tim pakar dari 13 negara, yang menulis dalam jurnal sains The Lancet, mengatakan dana penelitian dan pengembangan perlu dinaikkan empat kali lipat menjadi sekitar 3 miliar dollar AS atau setara Rp 42,6 triliun per tahun, jika penyakit itu ingin ditangani dengan baik.

Di India saja, dengan satu dari tiga kematian global akibat TB, menyediakan akses yang lebih baik ke pengobatan dan menarget komunitas berisiko untuk pemeriksaan bisa mengurangi kematian hampir sepertiga dengan pengeluaran tahunan sebesar 290 juta dolar.

https://sains.kompas.com/read/2019/03/27/170200623/pakar--tuberkulosis-bisa-musnah-pada-2045-asal-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke