Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Astronot Perlu Tabir Surya?

KOMPAS.com - Seperti cahaya, matahari juga mengeluarkan gelombag elektromagnetik yang disebut dengan sinar UV. Pada level tertentu, gelombang ini baik untuk tubuh.

Namun, jika tubuh menyerap terlalu banyak radiasi dari sinar UV bisa menimbulkan efek merusak bagi DNA hingga memicu kanker kulit.

Untuk meghindari efek merusak itu, kebanyakan orang menggunakan tabir surya. Namun, kemudian yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan para astronot?

Tinggal di luar angkasa berarti lebih dekat dengan matahari. Apalagi beberapa astronot melakukan spacewalk hingga berjalan di bulan yang tidak memiliki penghalang ozon.

Artinya, tempat kerja para astronot itu penuh dengan radiasi ulraviolet. Lalu, apakah mereka juga membutuhkan tabir surya?

Tapi Anda bisa tenang, Neil Armstrong maupun koleganya, tak perlu tabir surya untuk menghalau radiasi UV. Mereka terlindungi oleh pakaian luar angkasa yang dikenakan.

Sebagai informasi, pakaian antariksa dibuat dengan kain tebal yang bisa menghalagi sinar UV. Pakaian itu juga dilengkapi dengan helm tembus pandang.

Merangkum dari How Stuff Works, Selasa (26/03/2019), untuk melindungi kepala astronot dari sinar UV, helm itu dibuat menggunakan polycarbonate yang distabilkan ultraviolet.

Dengan peralatan serba canggih ini, para astronot tidak lagi memerlukan tabir surya.

Meski begitu, ada sebuah kasus astronot yang mengalami sengatan matahari pada tahun 1963. Hal itu didapatkan oleh salah seorang kru Gemini 9 ketika bekerja di bagian luar pesawat antariksanya.

Kurang beruntung, lapisan luar pada jas astronot itu robet. Itu membuatnya merasakan panas matahari yang intens.

Risiko terkena sengatan matahari menurun ketika para astronot berada di pesawat ruang angkasa mereka. Hal ini bisa terlihat dari kebiasaan para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Mereka terbiasa hanya mengenakan kaos dan celana katun seperti di Bumi.

Tetapi, kekuatan radiasi UV di luar angkasa bukan isapan jempol belaka. Meski tidak memakan korban astronot, tapi bendera Amerika Serikat yang dikibarkan di Bulan adalah contoh nyata.

Bendera-bendera tersebut berubah warna menjadi putih setelah bertahun-tahun di sana.

https://sains.kompas.com/read/2019/03/26/200600923/apakah-astronot-perlu-tabir-surya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke