KOMPAS.com – Bill Gates meyakini bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk menolong atau membahayakan umat manusia. Hal ini dia ungkapkan dalam sebuah konferensi di Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence pada hari Senin (18/3/2019).
Membandingkan AI dengan nuklir yang bisa dijadikan senjata atau energi, Gates berkata bahwa tidak banyak teknologi selain AI yang begitu menjanjikan dan berbahaya di saat yang sama.
Dia juga berkata bahwa sejauh ini, AI belum banyak membantu masyarakat. Teknologi tersebut baru digunakan oleh raksasa-raksasa teknologi, seperti Amazon, Google dan Facebook, untuk mengenali wajah di foto dan membersihkan spam dari kotak masuk email.
Meski demikian, Gates mengakui bahwa dia punya harapan besar terhadap AI, terutama di bidang pengobatan dan edukasi.
Sebagai contoh adalah penggunaan AI dalam menganalisis data genetis dari 23andMe. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi antara kelahiran bayi prematur di Afrika dengan malfungsi pada gen yang memproses mineral selenium.
Berdasarkan hasil studi tersebut, para wanita yang pola makannya kekurangan selenium diberi pil berisi mineral tersebut. Uji coba ini akan berlanjut hingga 18 bulan ke depan sebelum para peneliti bisa memberikan jawaban bagaimana selenium mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Akan tetapi berdasarkan data awal, Gates memperkirakan akan adanya pengurangan kelahiran bayi prematur sebanyak 15 persen.
“Untuk Afrika secara keseluruhan, ini artinya sekitar 80.000 nyawa terselamatkan setiap tahunnya,” ujar filantropis dan pendiri Microsoft tersebut seperti dilansir dari CNET, Senin (18/3/2019).
Sementara itu, Gates juga membayangkan penggunaan AI untuk menganalisis cara pembelajaran di sekolah-sekolah yang efektif dan mereplikasinya di sekolah lain.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/20/180400323/bill-gates-sebut-ai-berbahaya-dan-menjanjikan-seperti-nuklir