Dalam buku sejarah Herodotus Histories yang terbit 450 SM, sejarawan Yunani Kuno menuliskan tentang sebuah kapal kargo di sungai Nil yang dinamai Kapal Baris.
Dalam deskripsinya, Kapal Baris dibangun dengan menggunakan batu bata, dilapisi papirus atau tanaman air yang digunakan untuk bahan membuat kertas di zaman kuno, dan kemudi panjang yang menembus lubang di bawah kapal.
Sistem kemudi itu juga terlihat dalam representasi selama periode Firaun. Namun hingga saat ini belum ada bukti arkeologis yang kuat tentang keberadaannya.
Apa yang dideskripsikan dalam buku Herodotus sama seperti kapal 17 yang tenggelam di dekat Canopic Mouth of Nile, tertanggal di Periode Akhir 664-332 SM.
Meski sudah tenggelam lebih dari 2.500 tahun, kapal 17 masih dalam kategori sangat luar biasa. Para arkeolog bahkan berhasil mengungkap 70 persen lambung kapal.
"Baru setelah kami menemukan kapal ini, kami sadar apa yang ditulis dalam buku Herodotus benar," ujar arkeolog Damian Robinson dari The Oxford Centre for Maritime Archeology kepada The Guardian.
"Sambungan papan kapal 17 disusun sedemikian rupa sehingga tampak seperti susunan batu-bata yang dijelaskan Herodotus," tulis arkeolog Alexander Belov dari Pusat Studi Egyptological dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dalam makalah 2013.
"Papan kapal 17 dirakit secara transversal dengan papan kayu yang panjangnya mencapai dua meter. Hal ini sama seperti yang ditulis Herodotus. Kapal 17 memiliki papan yang dua kali lebih tebal dibanding kapal baris," ungkapnya.
Melansir Science Alert, Senin (18/3/2019), kapal Baris yang digambarkan Herodotus memiliki papan lebih pendek yang berfungsi sebagai "tulang rusuk" untuk menyatukan papan akasia lambung.
"Herodotus menggambarkan perahu bari memiliki tulang rusuk internal yang panjang. Tak ada yang tahu apa artinya dan belum pernah dilihat secara arkeologis sebelumnya," kata Robinson.
"Lalu kami menemukan bentuk konstruksi di kapal 17 ini sama seperti yang dikatakan Herodotus," imbuhnya.
Dan seperti di dalam catatan Herodotus, ada kemudi yang memang dipasang melalui dua lubang di bawah kapal. Sistem kemudi semacam ini diyakini memudahkan nahkoda mengemudikan kapal muatan kargo.
Menurut analisis terperinci, para ahli yakin bahwa Kapal 17 memiliki banyak kemiripan dengan deskripsi Kapal Baris yang ditulis Herodotus.
Laporan ini telah terbit di Pusat Arkeologi Kelautan Oxford dengan judul Ship 17: a baris from Thonis-Heracleion.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/19/173400323/kapal-karam-berusia-2.500-tahun-ungkap-kebenaran-perahu-mesir-kuno