KOMPAS.com - Seekor katak berperut oranye dengan punggung berwarna coklat serta dihiasi bintik putih di sekujur tubuhnya baru saja ditemukan di pegunungan India.
Katak tersebut merupakan satu spesies baru bagi para peneliti. Namun, kejutannya tidak berhenti di situ saja.
Para peneliti menemukan bahwa nenek moyang katak yang memiliki panjang 2 hingga 3 cm itu bercabang dari keluarga katak selama puluhan juta tahun lalu.
"Ini adalah katak aneh, ia tidak memiliki spesies saudara dekat selama mungkin puluhan juta tahun," ungkap David Blackburn, co-author penelitian ini dikutip dari Live Science, Rabu (13/03/2019).
Dari ukuran dan warna tubuhnya, katak ini diberi nama katak kerdil berbintang. Sedangkan nama ilmiah untuk katak itu adalah Astrobatrachus kurichiyana.
"Astrobatrachus berasal dari bahasa Yunani untuk katak bintang, dan kami menamainya berdasarkan tempat-tempat yang terlihat seperti bintang, dan kurichiyana adalah nama masyarakat lokal di daerah ini di mana ia ditemukan," ungkap Dr Alex Pyron, salah satu penulis temuan ini dikutip dari The Guardian, Selasa (12/03/2019).
Dalam laporan di jurnal PeerJ, tim peneliti menyebut menemukan katak ini pertma kali pada 2010 silam di pegunungan Ghats Barat, India.
Mereka menemukan katak ini ketika menjelajah hutan di malam hari. Menurut para peneliti, katak ini sering kali bersembunyi di bawah sampah daun.
Bahkan, seketika ia terkena sinar senter, katak ini dengan cepat berlari kembali ke bawah daun. Kegemarannya untuk bersembunyi ini mungkin menjadi kunci umur panjangnya.
Hal ini sempat menyulitkan para peneliti untuk mengamatinya.
"Karena individu bersifat tertutup dan sulit dikenali, pengambilan sampel melibatkan pencarian intensif terhadap lantai hutan," tulis para penulis dalam laporan mereka.
Meski begitu, tim segera menyadari bahwa penampilan katak itu tidak biasa.
"Ketika pertama kali melihatnya, tim segera tahu bahwa itu adalah sesuatu yang tidak biasa yang belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Pyron.
Melalui analisis genetik, tim mengatakan mereka menemukan katak kerdil berbintang bukan hanya spesies baru, tetapi satu-satunya anggota dari seluruh subfamili katak baru dalam keluarga Nyctibatrachidae.
"Katak-katak ini adalah peninggalan... silsilah ini bisa saja dihentikan oleh pohon evolusi kapan saja," ujar Seenapuram Palaniswamy Vijayakumar, pemimpin penelitian ini.
Pyros juga menyebut bahwa mungkin katak itu merupakan salah satu spesies yang bertahan hidup hingga kini.
"Mungkin ada kerabat lain di masa lalu yang telah meninggal, tetapi ini adalah satu-satunya perwakilan yang hidup," kata Pyron.
Tim mengatakan katak itu adalah contoh dari "garis keturunan kuno", dengan nenek moyang bersama terakhir dari katak kerdil berbintang dan spesies terdekatnya diperkirakan hidup di suatu tempat sekitar 57-76 juta tahun lalu.
"Ini mengisi celah dalam pengetahuan kita tentang bagaimana sejarah kuno katak di India terlihat," kata Pyron.
Tim mengatakan katak-katak lain di daerah itu juga memiliki garis keturunan kuno. Selain itu, keanekaragaman hayati di Ghats Barat bergantung pada kombinasi faktor, termasuk keragaman luas spesies yang hadir ketika India memisahkan diri dari bagian lain dari superkontinen kuno Gondwana serta berbagai habitat yang disediakan oleh pegunungan.
"Wilayah yang memiliki pegunungan tropis kuno seperti Ghats Barat relatif jarang, hanya ada beberapa tempat seperti itu, sehingga mereka cenderung memiliki kumpulan tanaman dan hewan yang sangat kuno, sangat beragam dan sangat kaya," ucap Pyron.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/16/170000623/peneliti-temukan-katak-spesies-baru-di-pegunungan-tropis-india