Buaya yang ditemukan di dekat danau Blackshear, Georgia itu memiliki panjang 4 meter dan tinggi sekitar 1,5 meter.
Awalnya petani setempat menemukan buaya raksasa itu di dekat parit irigasi.
"Ada beberapa buaya di sini, tapi tak ada yang sebesar ini," kata ahli biologi margasatwa Brent Howze dari Departemen Sumber Daya Alam Georgia (DNR) kepada CBS News.
"Awalnya saya ragu menanganinya mengingat buaya itu berukuran sangat besar dan pasti sangat kuat. Tapi saya yakin, saya memiliki tim hebat yang bisa menghadapi situasi ini bersama-sama," imbuhnya.
Melansir IFL Science, Senin (4/3/2019), sepanjang abad ke-20, populasi buaya Amerika di seluruh bagian selatan dimusnahkan oleh perburuan liar dan hilangnya habitat.
Di akhir 1980-an, upaya konservasi berhasil mengembalikan jumlah mereka dan membuat buaya berkembang biak.
Namun, laju berkurangnya populasi buaya tak sebanding dengan pemulihannya.
Meski konservasi berhasil dan hal itu menggembirakan, sangat mungkin buaya kembali diburu atau dibunuh terutama jika berada di dekat pemukiman penduduk.
DNR mengatakan, buaya besar yang baru ditemukan ini adalah buaya tua. Hal itu nampak dari bekas luka tembak di sekujur tubuhnya.
Karena alasan umur dan kesehatan yang buruk, pihak DNR memutuskan untuk melakukan eutanasia.
"Ini situasi yang tidak menguntungkan, tapi hal terbaik untuknya adalah dimatikan," kata Howze.
"Hanya ada satu cara untuk buaya hidup selama itu, yakni menghindari manusia," imbuhnya.
Foto-foto buaya raksasa itu dibagikan ke media sosial dan dengan cepat menyebar luar. Meski gambar itu asli, banyak yang menyangka itu hanya foto editan.
Sebab itu, DNR mengkonfirmasi bahwa buaya itu memang ada dan besar, meski ada pengambilan gambar kamera yang membuatnya terlihat lebih besar.
"Banyak orang yang berpikir foto yang tersebar palsu, tapi saya bisa menjamin semua ini asli. Saya ada di dalam foto dan tidak terlalu dekat dengannya," ungkap Howze.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/05/180016123/buaya-raksasa-di-georgia-berakhir-eutanasia-karena-masalah-kesehatan