KOMPAS.com – Sebuah perusahaan startup yang berbasis di Swiss, CRISPR Therapeutics, baru saja menggunakan alat modifikasi gen CRISPR untuk menangani pasien dengan penyakit darah.
Ini memang bukan kali pertama CRISPR digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Namun, ini adalah kali pertama bagi klinik Eropa.
Sebelumnya, para ahli di China telah menggunakan alat ini untuk menangani pasien kanker, seperti yang dilaporkan dalam beberapa studi.
Dalam kasus kali ini, CRISPR Therapeutics mencoba untuk menyembuhkan penyakit beta thalassemia. Pasien dengan penyakit ini memiliki kesalahan pada gen yang membuat sel darah mereka tidak bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Untuk menanganinya, para dokter di CRISPR Therapeutics mengambil sel punca dari sumsum darah pasien. Mereka lalu mengubah DNA pada sel menggunakan CRISPR dan mengembalikannya ke sumsum darah.
Apakah teknik ini akan efektif menyembuhkan beta thalassemia atau tidak, masih belum dapat dipastikan.
Sejauh ini, CRISPR Theraupeutics baru melaksanakannya pada dua orang. Namun, total jumlah partisipan yang dilibatkan dalam uji coba klinis ini mencapai 45 orang. Jika kedua orang tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan, maka percobaan akan dilanjutkan ke 43 orang sisanya.
CEO CRISPR Therapeutics, Samarth Kulkarni, mengatakan dalam siaran pers, menangani pasien pertama dalam studi ini menandai langkah penting dalam dunia ilmiah dan medis.
“(Ini) merupakan awal dari upaya kita untuk sepenuhnya merealisasikan manfaat yang dijanjikan oleh terapi CRISPR/Cas9 sebagai kelompok pengobatan yang berpotensi untuk menangani penyakit serius,” ujarnya seperti dilansir dari Futurism, Selasa (26/2/2019).
https://sains.kompas.com/read/2019/02/28/190700423/-startup-asal-swiss-modifikasi-gen-untuk-tangani-penyakit-darah