KOMPAS.com – Ketika peneliti China, He Jiankui, mengedit gen bayi kembar Lulu dan Nana; dia mengaku hanya ingin membuat mereka terbebas dari HIV.
Namun, pakar neurobiologi dari University of California, Los Angeles, Alcino J Silva, berkata bahwa He mungkin juga telah meningkatkan kemampuan otak kedua bayi tersebut.
Pasalnya untuk membuat Lulu dan Nana kebal HIV, He mematikan gen CCR5 yang membuat HIV bisa menginfeksi sel manusia.
Nah, beberapa studi yang dilaksanakan oleh Silva dan kolega menunjukkan bahwa mengubah gen CCR5 dapat mempengaruhi kemampuan kognisi seseorang.
Studi pada 2016, misalnya, menemukan bahwa penghilangan CCR5 membuat tikus menjadi lebih pintar. Lalu, studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Cell pada Kamis (21/2/2019) juga menemukan bahwa mematikan CCR5 dapat mempercepat pemulihan otak manusia dari stroke dan dapat dikaitkan dengan performa akademik yang lebih baik.
Dilansir dari MIT Technology Review, Silva yang terlibat dalam beberapa studi mengenai CCR5 berkata bahwa tindakan He sudah pasti mempengaruhi otak Lulu dan Nana.
“Interpretasi yang paling sederhananya, mutasi tersebut kemungkinan akan mempengaruhi fungsi kognitif bayi kembar,” ujarnya.
Akan tetapi, Silva juga berkata bahwa dia tidak tahu pasti bagaimana efeknya pada otak Lulu dan Nana.
Dia mengatakan, mungkinkah pada suatu saat nanti kita akan bisa meningkatkan IQ rata-rata populasi? Aku tidak akan menjadi ilmuwan jika menjawab tidak. Studi pada tikus juga menjawab demikian.
“Namun, tikus bukan manusia. Kami tidak tahu apa konsekuensinya bila mengutak-atik (CCR5). Kami belum siap,” lanjutnya.
Sementara itu, He sendiri mengaku telah mengetahui potensi terhadap otak Lulu dan Nana yang mungkin terjadi akibat tindakannya . Dalam sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Hongkong pada tahun lalu, He berkata bahwa dia pernah membaca studi yang dilaksanakan oleh Silva dan kolega.
“Aku membaca laporan itu, masih butuh verifikasi independen,” jawabnya singkat.
Belakangan ketika ditanya kembali dalam sesi tanya jawab, He menambahkan: “Saya sangat anti menggunakan modifikasi gen untuk peningkatan.”
https://sains.kompas.com/read/2019/02/26/193300523/bayi-china-yang-diubah-gennya-diduga-alami-perubahan-otak-permanen