Pesawat luar angkasa Hayabusa2 tak hanya memotret rupa Ryugu, tapi juga sukse melakukan pendaratan, mengambil sampel, dan meninggalkannya secepat kilat.
Melansir Science Alert, Selasa (26/2/2019), Hayabusa2 tiba di Ryugu bulan Juni 2018 dan menjatuhkan sepasang penjelajah kecil seukuran kue untuk mengeksplorasi Ryugu di September 2018.
Selain menjatuhkan rover sekecil kue, yang paling menarik dari misi Hayabusa2 adalah membawa sampel asteroid Ryugu ke Bumi.
Bagaimana hal itu dilakukan?
Empat hari lalu, Jumat (22/2/2019), Hayabusa2 mendarat di permukaan Ryugu dan menembakkan peluru tantalum pada kecepatan 300 meter per detik ke permukaan asteroid.
Tantalum adalah suatu unsur kimia jenis logam transisi yang sangat tahan pada korosi dan ditemukan pada mineral tantalit.
Penembakkan peluru ke permukaan itu mengeluarkan sampel asteroid Ryugu yang segera ditangkap tabung khusus dari Hayabusa2. Proses itu terjadi dengan sangat singat, kurang dari satu menit.
Selain mengambil sampel, Hayabusa2 segera mengambil potret Ryugu dari dekat sesaat setelah lepas landas. Foto itu diambil dari ketinggian 25 meter di atas Ryugu.
Kalau dilihat cermat, ada spot hitam tepat di bawah bayangan Hayabusa2. Tim JAXA mengatakan, spot hitam yang sekaligus menjadi lokasi pendaratan sebelumnya tidak ada.
Untuk membuktikan bahwa Hayabusa2 meninggalkan jejak di Ryugu, Anda bisa lihat perbedaan dua gambar di bawah ini.
"Kami belum mengetahui alasan kenapa ada perubahan warna setelah pendaratan. Tapi mungkin saja itu karena grit yang diledakkan ke atas oleh pendorong pesawat ruang angkasa atau karena peluru," terang JAXA dalam situs websitenya.
Nantinya sampel asteroid Ryugu akan dibandingkan dengan sampel dari asteroid Itokawa yang dibawa oleh Hayabusa pada 2010.
https://sains.kompas.com/read/2019/02/26/121238423/pesawat-antariksa-jepang-tinggalkan-jejak-di-asteroid-ryugu