Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Kasus Keracunan Makanan akan Meningkat Akibat Perubahan Iklim

Jika emisi gas rumah kaca berlanjut pada tahap seperti sekarang, populasi lalat diperkirakan akan meningkat dua sampai tiga kali lipat dalam beberapa dekade ke depan. Perubahan alam ini menciptakan lingkungan yang sempurna untuk mereka.

Studi yang dimuat di jurnal Royal Society Open Science mengungkap bahwa perubahan iklim membuat  penyakit yang  ditularkan lewat lalat semakin umum didengar.

Bakteri Campylobacter yang mencemari daging merupakan salah satu penyebab keracunan makanan di seluruh dunia. Para ahli meyakini bakteri ini disebarkan lalat.

Karena fluktuasi penyebaran penyakit terjadi seiring banyaknya jumlah lalat di musim panas, maka lalat  dianggap sebagai penghubung utama dalam penularan bakteri Campylobacter.

Mikrobanya diketahui hidup pada lalat dan diduga dapat pindah ke makanan yang dikonsumsi manusia ketika serangga kecil itu berdengung mencari makan.

"Lalat sangat sensitif terhadap perubahan cuaca dan mereka dengan mudah berkembang di suhu yang lebih hangat," kata Melanie Cousins, mahasiswa PhD yang meneliti hal ini sebagai tesisnya di University of Guelph.

"Ketika suhu menghangat, telur lalat menetas dengan lebih cepat sehingga populasinya semakin banyak. Oleh karena itu, dengan adanya kenaikan suhu global yang mengarahkan pada musim lebih hangat, lalat bakal mendapat keuntungan," imbuh Cousins dilansir Independent, Rabu (13/2/2019).

Mengingat tingkat emisi gas rumah kaca saat ini sudah tinggi, populasi lalat dan keracunan makanan yang dibawanya akan berlipat ganda pada 2080.

Cousins dan timnya menggunakan data dari provinsi Ontario di Kanada untuk membuat model dan data yang berkaitan dengan tingkat penyakit dalam 12 tahun terakhir.

https://sains.kompas.com/read/2019/02/20/203200123/studi--kasus-keracunan-makanan-akan-meningkat-akibat-perubahan-iklim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke