Fakta berdasarkan pemberitaan Kompas.com serta data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap bahwa Indonesia masih mengalami kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir meskipunb gaungnya tak besar.
Sebagai contoh, dari Januari hingga Juli 2017, Riau saja mengalami kebakaran huitan seluas 1.052 hektar. Kebakaran hutan terparah terjadi di Rokan Hilir sebesar 281 hektar dan di Meranti 200 hektar. Wilayah Taman Nasional Tesso Nillo juga mengalami kebakaran.
Sementara itu, wilayah Kalimantan Tengah berdasarkan data Karhutla Monitoruing System 11.127,49 hektar. Jumlah ini memang lebih rendah dario kebakaran hutan hebat pada tahun 2015 tetapi bukan berarti tak ada kebakaran.
Tahun 2018, wilayah Riau kembali mengalami kebakaran. Pada tengah tahun pertama, 1.962 hektar yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di Riauterbakar. Tahun 2018 juga, wilayah Sumatera Selatan mengalami kebakaran seluas 37.362 hektar. Kebakaran terparah di 19.402 hektar.
Iqbal damanik, peneliti Auriga, mengatakam, "Dicatat KLHK, tahun 2017 saja terjadi 11.000 hektar lahan hutan."
Ia merinci, tahun n2015 - 2016, 261.060 hektar lahan hutan terbakar. tahun 2016 - 2017, 14.604 hektar lahan hutan terbakar. Sementara, tahun 2017 - 2018, total kebakaran hutan mencapai 11.127 hektar.
https://sains.kompas.com/read/2019/02/17/205720723/kasus-kebakaran-hutan-dalam-3-tahun-terakhir-tak-seperti-klaim-jokowi