KOMPAS.com - Maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD) belakangan membuat banyak pihak memutar otak untuk mencegah serangan nyamuk Aedes aegypti.
Selain dengan cara fogging atau pengasapan, dinas dan kementerian terkait menyarankan menggunakan tanaman untuk mencegah datangnya nyamuk pembawa virus dengue.
Dalam beberapa penelitian, tanaman tertentu memang menunjukkan keampuhannya melawan nyamuk. Kompas.com merangkum beberapa tanaman yang ampuh melawan nyamuk Ae.aegypti.
1. Cengkih (Syzygium aromaticum)
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Kasetsart University, Bangkok menemukan bahwa cengkih adalah salah satu tanaman yang bisa mengusir nyamuk Aedes aegypti.
Dalam tabel penelitian mereka, tanaman cengkih menunjukkan perlindungan terhadap Aedes aegypti selama dua jam.
Selain berbentuk tanaman, minyak esensial dari bunga kering cengkih juga menunjukkan bentuk perlindungan terhadap gigitan Ae-aegypti.
2. Kunyit
Dalam penelitian yang sama, tanaman kunyit (Curcuma aromatica) juga menunjukkan proteksi dari serangan nyamuk. Hanya saja, waktu proteksi dari gigitan Ae.aegypti berlangsung cukup singkat yaitu setengah jam.
Meski begitu, spesies kunyit lain, Curcuma longa sangat ampuh menangkal serangan Aedes albopictus. Diketahui, spesies nyamuk ini juga sering menjadi vektor DBD selain Ae.aegypti.
3. Sereh
Bukan rahasia lagi jika sereh adalah tanaman yang ampuh melawan gigitan nyamuk. Hal ini juga terlihat dalam penelitian di Thailand tersebut.
Baik sereh dari spesies Cymbopogon citratus maupun Cymbopogon nardus memiliki waktu proteksi hingga 2 jam terhadap gigitan Ae.aegypti.
Selain tanamannya, minyak esensial dari batang sereh juga ampuh mengusir Ae.aegypti.
4. Nilam (Pogostemon cablin)
Nilam adalah salah satu semak tropis yang menghasilkan miyak atsiri. Aroma minyak ini biasanya digunakan sebagai bahan wewangian dan bahan dupa selama berabad-abad.
Selain wangi, tanaman nilam juga bisa digunakan sebagai pengusir nyamuk. Keefektifan proteksi terhadap gigitan Ae.aegypti sekitar 2 jam dalam penelitian tersebut.
5. Lemon Eukaliptus (Corymbia citriodora)
Tanaman ini sejak berabad-abad lalu telah dikenal dalam pengobatan China. Selain sebagai obat, minyak dari tanaman ini juga mujarab dalam menolak nyamuk.
Hal ini ditegaskan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Malaria Journal tahun 2011 lalu.
Dalam penelitian itu, minyak esensial lemon eukaliptus memiliki 100 persen proteksi terhadap gigitan Ae.aegypti. Waktu proteksinya mencapai 120 menit atau 2 jam.
6. Kenikir
Melansir dari laman Amnh.org, tanaman kenikir adalah pengusir serangga alami. Tanamai ini menghasilkan bunga berwarna oranye-kuning.
Senyawa aktif dalam tanaman yang bertindak sebagai antifeedan adalah alpha-pinene, limonene, dan borneol. Borneol juga merupakan komponen dari banyak minyak atsiri dan merupakan pembasmi serangga alami.
Sedangkan senyawa alpha-terpineol juga bertanggung jawab untuk sifat insektisida dan pestisida tanaman.
7. Rosemary
Tanaman rosemary atau Rosmarinus officinalis adalah semak hijau yang tumbuh subur di sekitar wilayah Mediterania. Meski begitu, tanaman ini telah dibudidayakan di seluruh dunia.
Dalam penelitian Palsson dan Jaenson tahun 1999, tanaman ini sangat aromatik. Selain itu, tanaman ini beracun bagi serrangga karena senyawa yang terkandung di dalam daun dan bunganya.
8. Jahe
Tanaman lain yang juga mujarab menangkal serangan nyamuk adalah jahe. Semua jenis jahe, dalam penelitian di Thailand dapat dimanfaatkan sebagai penghalau nyamuk.
Minyak esensial dari umbi jahe bahkan terbukti ampuh melawan serangan Ae.aegypti.
https://sains.kompas.com/read/2019/01/31/174158523/cegah-dbd-8-tanaman-penghalau-aedes-aegypti-menurut-sains