KOMPAS.com - Pekan lalu Elon Musk memamerkan foto roket eksperimental terbarunya. Roket baja yang bergaya retro ini disebut Starship, dan suatu hari nanti dapat membawa orang ke Bulan dan Mars.
Untuk urusan material pembuatan roket SpaceX Starship, Elon Musk sang CEO lebih memilih menggunakan stainless steel atau baja anti karat. Baginya, material ini tidak hanya membuat roket nampak lebih mengkilap tapi juga membuatnya tetap dingin.
Dalam kesempatan wawancara Popular Mechanics dengan Elon Musk pada Selasa (22/1/2019), ia menceritakan kenapa akhirnya memilih baja tahan karat dibanding serat karbon seperti yang direncanakan sebelumnya.
Menurut Musk, material stainless steel tak hanya lebih murah dan lebih kuat. Bahan ini juga diyakini dapat memberi sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yakni regenerasi panas untuk roket pertama di dunia.
"Idenya adalah menerapkan teknik yang dikenal sebagai pendingin transpirasi untuk mendinginkan bagian luar (roket) SpaceX Starship atau yang disebut sisi berliku," kata Musk.
Untuk itu, tim Elon Musk membuat kerangka roket dengan menggunakan dua lapisan stainless steel yang dipisahkan oleh celah pendingin encer.
"Saat Anda mengalirkan bahan bakar atau air di antara lapisan stainless steel dan ada ada perforasi (lubang) mikro di luar, maka bahan bakar akan keluar melalui perforasi itu," jelasnya.
Menurut Musk, rembesan cairan ke sisi roket yang berliku akan membuat SpaceX tetap dingin.
Sementara itu, kerangka berdinding ganda akan mengokohkan roket dan membantu menghindari kerobohan roket.
"Ini merupakan material yang berfungsi ganda sebagai struktur. Sejauh pengetahuan saya, ini belum pernah dilakukan sebelumnya," sambung Musk sebagaimana diwartakan Science Alert, Selasa (22/1/2019).
https://sains.kompas.com/read/2019/01/23/114716623/ini-alasan-elon-musk-pilih-stainless-steel-untuk-roket-barunya