KOMPAS.com – Orang Indonesia sudah tidak asing lagi dengan behel gigi. Jika bukan pernah atau sedang memakainya, pasti ada seseorang yang memakai behel di sekitar Anda. Namun, sudah kenalkah Anda dengan yang namanya “clear aligner”?
Clear aligner merupakan alat berbahan plastik transparan yang dapat merapikan gigi. Walaupun fungsinya mirip dengan behel tradisional, tetapi tampilan dan cara kerjanya berbeda.
Dalam diskusi media bertema “Tahun Baru dengan Senyum Baru”, drg Irwin Lesmono, Sp. Ort, Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia memperkenalkan Invisalign, sebuah label clear aligner yang telah digunakan oleh artis-artis Hollywood, termasuk Khloe Kadarshian, Justin Bieber, dan Tom Cruise.
Harganya tidak murah. Seseorang yang ingin memakai Invisalign harus merogoh kocek rata-rata 5000 dollar AS atau sekitar Rp 71 juta hanya untuk pembuatan clear aligner saja, tidak termasuk biaya kontrol dokter dan lainnya. Harga itu, ujar Irwin, dikarenakan inovasi dan teknologi Invisalign.
“Sayangnya, saat ini mereka yang paling advanced (mutakhir). Pesaingnya memang lebih murah, tetapi kalah dari Invisalign,” kata Irwin.
Bila dibandingkan behel biasa, Invisalign yang bening dan tipis memang hampir tidak terlihat oleh mata sekalipun dari jarak dekat. Kelebihan lainnya, alat ini bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien sehingga tidak menganggu ketika makan dan membersihkan mulut.
Pemakaian Invisalign juga tidak sesakit behel tradisional dan pasien tidak perlu sering-sering ke dokter untuk mengencangkannya. Pasien hanya ke dokter antara 6-8 minggu sekali untuk mengecek perkembangan perawatannya.
Hal ini karena cara penggunaan Invisalign yang berbeda dari behel biasa.
Pasien yang memilih untuk menggunakan Invisalign akan langsung mendapatkan satu set clear aligner yang dibuat sesuai hasil pemindaian bentuk giginya. Satu set ini berisi seluruh clear aligner yang dibutuhkannya dari awal hingga akhir perawatan, menurut hasil simulasi komputer.
Pasien memakai dan mengganti sendiri clear aligner-nya dari satu ukuran ke ukuran berikutnya yang hanya berbeda beberapa milimeter dengan mengikuti instruksi dokter, biasanya 1-2 minggu sekali. Nah, perbedaan yang hanya milimeter inilah yang berfungsi mendorong gigi menjadi lebih rapi.
Jika dibandingkan dengan behel tradisional, memang dorongan yang dihasilkan oleh Invisalign tidak terlalu kencang, tetapi jumlahnya yang banyak secara efektif memperbaiki berbagai kasus-kasus kelainan gigi, mulai dari overbite ringan sampai overcrowding.
Overbite adalah kondisi di mana rahang atas mendahului rahang bawah, sedangkan overcrowding adalah kondisi di mana jumlah gigi melebihi luas rahang sehingga berjejal.
Meski demikian, Irwin pun mengakui bahwa durasi perawatan Invisalign tidak secepat behel tradisional.
“Kalau dari pengalaman saya, tetapi lebih cepat behel tradisional. Namun kalau kasusnya sederhana, (durasinya mirip). Sebab, pergerakan yang kompleks butuh lebih banyak plastik (Invisalign). Kalau behel, sekali tarik pergerakannya langsung banyak. Waktu pembuatannya (Invisalign) juga harus dipertimbangkan,” katanya.
Oleh karena itu, pemilihan untuk menggunakan Invisalign atau behel tradisional, jika sama-sama memungkinkan, diberikan kepada pasien. Ada pasien yang mungkin tidak masalah memakai tradisional sehingga tidak memerlukan Invisalign. Namun, ada juga pasien yang merasa terganggu atau tidak percaya diri ketika memakai behel tradisional sehingga lebih memilih Invisalign.
Irwin mengatakan bahwa kalau pasien bisa menggunakan Invisalign dan behel, dokter akan menjabarkan perbedaannya. Namun, pada-pada kasus tertentu yang hanya bisa ditangani mengguankan behel tradisional saja, dokter hanya akan memberikan pilihan behel tradisional sekalipun pasien ingin menggunakan Invisalign.
https://sains.kompas.com/read/2019/01/17/190800123/behel-gigi-justin-bieber-ini-rp-70-juta-apa-istimewanya