Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Piton Ini Selamat Setelah Diserang 500 Kutu

KOMPAS.com - Para penangkap ular di Australia menyelamatkan seekor ular piton yang sekujur tubuhnya dikerubungi kutu.

Hewan reptil yang diyakini sakit dan terjangkit parasit itu tergeletak di dekat kolam renang, di kota Gold Coast, Queensland.

Penangkap satwa profesional berhasil menjerat ular itu dan membawanya ke klinik untuk mendapat perawatan medis.

Setelahnya, tim dokter hewan setempat memindahkan lebih dari 500 kutu dari tubuh piton tersebut.

Sang penangkap ular, Tony Harrison, berkata kepada BBC bahwa piton itu akan segera pulih.

Seperti Sekantong Marmer

Harrison, yang bekerja di lembaga Penangkap Ular Gold Coast dan Brisbane, menyebut piton yang kini dinamai Nike itu, berusaha menghilangkan ratusan kutu itu di kolam renang.

"Jelas sekali, ular itu merasa sangat tidak nyaman," ujarnya.

"Seluruh wajahnya bengkak dan dia sangat kewalahan dengan kutu-kutu yang berkembang biak di atas tubuhnya."

Harrison berkata, mencabut ratusan kutu itu seperti memegang sekantong marmer yang bergerak di sekujur tangan.

Menurut pakar satwa di Universitas Queensland, Profesor Bryan Fry, ular kerap memakan kutu atau parasit lain di alam liar.

Bagaimanapun, jumlah kutu yang banyak dapat menandakan seekor ular tengah mengalami masalah kesehatan yang buruk.

Penyebabnya bisa suhu yang teramat panas maupun lingkungan yang sangat kering.

"Jelas ini masalah serius, bahwa binatang kehilangan daya tahan alamiahnya. Saya ragu ular itu dapat bertahan jika tidak diselamatkan dan dirawat," kata Harrison.

Harrison menyebut piton itu mengalami infeksi, namun kini kondisinya menuju pulih.

"Nike sangat lincah saat ini. Tapi dia butuh waktu pemulihan yang panjang di Suaka Alam Liar Currumbin sampai dia benar-benar bisa dilepasliarkan kembali," ujar Harrison.

https://sains.kompas.com/read/2019/01/14/114305923/piton-ini-selamat-setelah-diserang-500-kutu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke