KOMPAS.com – Ketika keguguran terjadi berkali-kali, pencarian akan penyebabnya seringkali difokuskan pada pihak wanita.
Masalah pada sistem imunitas dan infeksi memang bisa menyebabkan keguguran, tetapi studi terbaru oleh Imperial College London yang didanai oleh pemerintah Inggris menemukan bahwa keguguran juga bisa disebabkan oleh masalah pada sperma.
Para peneliti menemukan hal tersebut setelah menganalisis 50 pria yang pasangannya telah mengalami keguguran berkali-kali sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu.
Ketika dibandingkan dengan 60 pria yang pasangannya tidak pernah mengalami keguguran, para peneliti mendapati bahwa sperma dalam kelompok pertama memiliki tingkat kerusakan DNA hingga dua kali lipat.
Secara khusus, sperma kelompok pertama ditemukan mengandung empat kali lipat spesi oksigen reaktif (ROS) dibanding kelompok kedua.
ROS merupakan molekul yang terbentuk oleh sel di dalam air mani untuk melindungi sperma dari bakteri dan infeksi. Namunpada konsentrasi tinggi, ROS juga bisa menyebabkan kerusakan pada sel sperma.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (4/1/2019), Dr Channa Jayasena, penulis utama studi, menduga bahwa tingginya ROS pada kelompok pertama disebabkan oleh masih tersisanya bakteri dari infeksi sebelumnya di kelenjar prostat.
Selain itu, obesitas juga bisa menyebabkan masalah fertilitas karena tingkat lemak yang terlalu tinggi juga meningkatkan ROS. Kelompok pertama yang dipelajari memang lebih tua daripada kelompok kedua, dengan usia rata-rata 37 tahun atau tujuh tahun lebih tua. Berat badan mereka juga melebihi kelompok kedua.
Mengenai jumlah partisipan yang dipelajari, Jayasena berkata bahwa meskipun studi ini tergolong kecil, tetapi mereka telah berhasil memberi petunjuk baru mengenai penyebab keguguran.
Studi selanjutnya bisa dilakukan untuk mengonfirmasi risiko ROS terhadap keguguran, serta mencari perawatan untuk menurunkan tingkat ROS dan kemungkinan keguguran.
https://sains.kompas.com/read/2019/01/08/173300923/keguguran-berkali-kali-bisa-disebabkan-oleh-sperma-yang-rusak