KOMPAS.com – Sekelompok polisi Perth, Australia mengepung dan mendatangi rumah pria yang berteriak kencang karena laba-laba.
Kejadian itu dimulai ketika salah seorang tetangganya mendengar pria itu berteriak “Kenapa kamu enggak mati-mati?” disertai tangisan balita.
Mereka pun mendapati bahwa pria tersebut dan balitanya sedang berteriak ke arah laba-laba, bukan satu sama lain.
Dilaporkan melalui Twitter resmi Departemen Kepolisian Wanneroo, pria tersebut mengaku luar biasa takut terhadap laba-laba. Pria tersebut kemudian juga meminta maaf karena membuat para polisi datang ke rumahnya.
Walaupun cerita ini terdengar lucu dan tak masuk akal, fobia terhadap laba-laba atau arachnofobia adalah sesuatu yang nyata. Dilansir dari Live Science, Rabu (2/1/2018), studi memperkirakan bahwa antara 1-5 persen populasi dunia memiliki arachnofobia.
Ketakutan akan laba-laba bisa muncul pada anak-anak sejak mereka berusia enam bulan.
Lalu, orang dewasa yang memiliki fobia ini melihat laba-laba lebih besar dari kenyataannya, dan bisa melakukan hal-hal bodoh karenanya. Seorang pria di California, misalnya, secara tidak sengaja membakar rumahnya ketika berupaya untuk membunuh seekor laba-laba menggunakan torch pada tahun lalu.
Menurut studi pada 2011, arachnofobia juga bisa membuat seseorang kehilangan akalnya hanya dengan membayangkan laba-laba. Dalam studi tersebut, seorang pengemudi dengan arachnofobia yang diminta memainkan simulasi menyetir lebih mungkin melakukan kesalahan dan menabrak ketika diajak bicara tentang laba-laba.
https://sains.kompas.com/read/2019/01/04/170800123/ada-ada-saja-polisi-kepung-rumah-pria-yang-teriak-karena-laba-laba