Fosil Kuda Ungkap Jejak Orang Terpandang di Pompeii 2.000 Tahun Lalu

KOMPAS.com – Mundur ke 2.000 tahun silam, sebuah letusan gunung di kota Pompeii, Roma, membawa malapetak bagi seluruh masyarakat sekitar.

Gunung tersebut adalah Vesuvius, yang memuntahkan energi termal bersama material lainnya yang konon katanya 100 ribu kali lipat dari bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.

Akibatnya, kota Pompeii menjadi rata dengan tanah.

Terperangkap dalam abu, kota Pompeii baru kembali ditemukan sekitar pertengahan abab ke-18. Sejak saat itu, penelitian terkait kota nahas itu terus dilakukan untuk mengetahui bagaimana kehidupan di sana.

Baru-baru ini, para arkeolog menemukan salah satu temuan yang menarik dan jarang terjadi yaitu beberapa kuda masih lengkap dengan pelananya.

Hal ini diungkapkan Massimo Osanna, direktur taman arkeologi Pompeii. Osanna menyebut, tim arkeolog telah menemukan tiga kuda purba yang ditemukan pada sebuah kandang di “Villa dei Misteri” atau “Vila Misteri”.

Menariknya, ia menduga bahwa kuda ini bukanlah milik orang biasa di Pompeii.

"Ketiga kuda itu pastilah milik atau hewan peliharaan orang terhormat dan ini adalah hewan-hewan pajangan," jelas Osanna, seperti yang dilansir dari IFL Science pada Senin (24/12/2018).

"Hal ini ditunjukkan oleh ukurannya yang luar biasa, ini mungkin hasil dari pembiakan selektif. Dan kualitas dari besi dan perunggu mereka pun demikian," imbuhnya.

Penggalian yang menemukan tiga ekor kuda ini dilakukan pada bulan Maret silam. Saat ini, tim arkeolog mencoba untuk mengungkapkan dua kuda lainnya serta penemuan penting yaitu pelana dan pengikat yang tertempel pada kuda.

Hal ini sangat penting karena dapat menjelaskan lebih jauh siapa sebenarnya pemiliki kuda ini.

Pelana dengan empat tanduk yang terbuat dari kayu dan perunggu tersebut diduga memberikan stabilitas yang tinggi bagi pemilik atau penunggangnya.

Selain itu, temuan lain di sekitar kuda tersebut ditemukan menunjukkan bahwa kuda tersebut merupakan milik orang terhormat atau miliki pejabat militer pada saaat itu.

Para arkeolog menduga, bahwa kondisi kuda tersebut dengan pelananya yang lengkap sepertinya digunakan untuk pemiliknya untuk melarikan diri dari bencana alam Pompeii. Akan tetapi di sisi lain, para arkeolog menemukan hal yang penting dari temuan ini.

“Penemuan luar biasa ini menegaskan bahwa lokasi ini adalah tanah prestisius, dengan kamar-kamar dengan lukisan dan perabotan yang mewah, dan teras miring yang menghadap ke Teluk Napoli dan Capri," ujar Osanna.

"Ada tempat pelayan disekitarnya, dengan halaman pertanian, gudang minyak dan anggur dan tanah yang ditanami dengan banyak,” imbuhnya.