Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Masa Depan, Tulang Ayam Bisa Jadi Petunjuk Peradaban Kita

Menurut studi teranyar yang terbit di jurnal Royal Society Open Science, ledakan populasi ayam potong di seluruh dunia dan tulang-tulangnya yang bisa ditemukan di manapun akan jadi petunjuk penting untuk menengok peradaban manusia di masa depan.

"Kami pikir tulang ayam adalah simbol penting dan fosilnya di masa depan akan bisa menjadi petunjuk potensial tentang masa sekarang. Ini juga menjadi bukti dampak perilaku manusia terhadap Bumi," kata pemimpin studi Carys Bennett dari Universitas Leicester, Inggris, dilansir New Scientist, Rabu (12/12/2018).

Ledakan jumlah ayam potong terjadi di seluruh dunia selama abad ke-20. Populasi saat ini lebih dari 21,4 miliar ayam, angka yang jauh melebihi vertebrata darat lain.

Ditambah lagi, sekitar 60 miliar ayam dibunuh setiap tahunnya, tingkat akumulasi bangkai yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Bennett, sejak konsumsi ayam potong meningkat, bentuk dan ukurannya sudah jauh berbeda di banding moyang mereka, ayam hutan.

Ayam potong memiliki tubuh yang empat sampai lima kali lebih berat dibanding ayam pada 1957. Selain itu, tulang kaki pada ayam potong remaja ukurannya tiga kali lipat lebih lebar dan dua kali lipat lebih panjang dibanding ayam hutan.

Penanda peradaban masa kini

Bennett pun menyebut saat ini kita sedang memasuki zaman Anthropocene, yakni peradaban di mana manusia terlalu dominan menguasai Bumi.

"Kita memasuki periode Anthropocene, di mana aktivitas manusia memengaruhi iklim dan lingkungan sepenuhnya. Aktivitas kita juga telah mengubah biosfer Bumi, yakni kondisi dan struktur alam, lautan, atmosfer, dan permukaan tanah," kata Bennett.

Sebagian besar bangkai ayam berakhir di TPA, di mana kondisi bebas oksigen cenderung memumikan bahan organik.

Ini artinya, tulang ayam berpotensi menjadi fosil dan tetap abadi sampai jutaan tahun ke depan.

"Di masa depan, ahli geokimia akan menemukan tulang ayam bersama semua sampah manusia, termasuk kaleng, botol kemasan, sisa bungkus plastik, dan lainnya," ujar Bennett.

Jika ahli geokimia masa depan menganalisis isotop karbon dan nitrogen dalam fosil ayam, mereka akan melihat perbedaan mencolok dibanding unggas liar. Ini terutama karena pola makan ayam potong yang homogen.

Bennett mengatakan, ledakan populasi ayam mencerminkan penurunan burung liar, yang artinya populasi unggas di Bumi didominasi satu spesies yang lebih banyak dari sebelumnya.

"Saat generasi di masa depan memeriksa bebatuan dari zaman kita, mereka mungkin akan menemukan bagaimana ayam dikonsumsi pada peradaban manusia. Tanda peradaban kita sudah dicatat," pungkas Bennett.

https://sains.kompas.com/read/2018/12/14/193100523/di-masa-depan-tulang-ayam-bisa-jadi-petunjuk-peradaban-kita

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke