Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terbukti, Penyakit Autoimun Multiple Sclerosis Disebabkan Bakteri Usus

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun dan peradangan sistem saraf pusat yang memengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.

Penderita MS akan mengalami kerusakan atau peradangan selubung mielin (lapisan pembungkus sel saraf yang membawa sinyal elektrikal) yang mengganggu sinyal saraf. Artinya rangsangan saraf tidak lagi dikirimkan dan tubuh menjadi lumpuh.

Perkembangan penyakit dan gejalanya sangat bervariasi. Dari kaki yang lumpuh sampai gangguan pengelihatan. Penderita bisa hanya memiliki satu gejala ringan, atau sangat sedikit gejala, atau banyak gejala dengan disabilitas parah.

Untuk mencari tahu asal usul MS, para ahli melakukan analisis kepada 60 pasang saudara kembar identik di Jerman.

Salah satunya adalah Lisa dan Julia Ngo yang menempuh studi di Universitas Ludwig Maximilian, München. Meski memiliki wajah serupa, keduanya memiliki kesehatan yang sangat berbeda. Lisa menderita multiple sclerosis (MS), tetapi Julia tidak.

"Saya ingin tahu MS berasal dari mana, " kata Lisa kepada DW.

"Kadang saya bertanya-tanya, kenapa saya kena penyakit ini. Apakah saya punya gaya hidup yang salah? Inikah yang memicu timbulnya MS? Jadi saya ikut serta dalam studi ini," sambung dia.

Mencari pemicunya

Para peneliti percaya, pemicu MS dapat ditemukan di mikrobioma usus, yang berbeda di semua orang, termasuk di anak kembar.

Tim peneliti merekrut lebih dari 60 pasangan kembar untuk studi MS mereka. Pada setiap pasangan, salah satu menderita MS dan satunya lagi tidak.

"Kembar identik mempunyai materi genetik sama dan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor lingkungan  - seperti makanan atau penyakit di masa kecil – juga sama. Tetapi bisa ada perbedaan di mikrobiota usus," papar pimpinan proyek Dr. Lisa Ann Gerdes.

Timnya ingin menemukan pengaruh bakteri usus terhadap multiple sclerosis.

Penelitian pada manusia dan tikus

Para peneliti menggunakan tikus untuk menyelidiki hubungan antara MS dan bakteri usus. Bakteri ini menimbulkan reaksi imun pada hewan, yang menjurus ke gejala-gejala seperti di manusia. Kaki belakang tikus menjadi lumpuh dan kondisi memburuk.

Tikus yang dibesarkan di inkubator steril nantinya dikenakan mikrobiota usus manusia. Tikus yang dapat mikrobiota orang kembar dengan MS lebih mungkin mendapat peradangan otak yang khas untuk penyakit ini. Ini pertanda bahwa komposisi mikrobiota usus bisa menjadi pemicu MS.

Semua sampel diperiksa menggunakan metode sekuensing informasi genetika untuk menentukan bakteri-bakteri mana saja yang ada dan apa pengaruhnya.

Pencegahan dini

"Dengan ini kami bisa mengikuti fase-fase awal dari perkembangan MS secara langsung," kata Gerdes.

"Penelitian lebih lanjut mengenai mikrobiota usus pasien-pasien MS diharapkan membantu kami untuk lebih mengerti mekanisme penyakit ini, " lanjut Gerdes. "Kami ingin mengembangkan terapi yang bisa mencegah perkembangan penyakit ini atau menghentikan perkembangannya."

Harapan terbesarnya adalah untuk bisa mengendalikan penyakit MS sedini mungkin, lalu sejauh mungkin.

Lisa Ngo sendiri pernah kuliah farmasi, sebelum akhirnya beralih ke sains molekular. "Saya ingin mengembangkan obat-obatan untuk MS dan bekerja untuk menjadikan MS lebih bisa ditahankan," katanya. "Inilah impian saya."

https://sains.kompas.com/read/2018/12/10/121025423/terbukti-penyakit-autoimun-multiple-sclerosis-disebabkan-bakteri-usus

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Apakah Efek Menahan Kentut?

Apakah Efek Menahan Kentut?

Oh Begitu
Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Oh Begitu
7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

Oh Begitu
Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Fenomena
Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Oh Begitu
Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Oh Begitu
Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Oh Begitu
Seperti Apa Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium?

Seperti Apa Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kecoak, Bisa Hidup Tanpa Makan Sebulan (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kecoak, Bisa Hidup Tanpa Makan Sebulan (Bagian 2)

Oh Begitu
5 Cara Aman Mengeluarkan Air dari Telinga

5 Cara Aman Mengeluarkan Air dari Telinga

Kita
Mengapa Perut Terasa Mulas Saat Cemas?

Mengapa Perut Terasa Mulas Saat Cemas?

Oh Begitu
Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Fenomena
Sains Jelaskan Penyebab Cokelat Berbahaya untuk Anjing

Sains Jelaskan Penyebab Cokelat Berbahaya untuk Anjing

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke