KOMPAS.com - Hari ini, ponsel telah menjadi sebuah kebutuhan pokok. Orang begitu mengandalkan ponsel dalam kegiatan sehari-hari: membereskan berbagai hal dari jarak jauh, berurusan dengan bank, dan lain-lain.
Tetapi ponsel juga bisa mencuri waktu dan "menjajah" tanpa kita ketahui.
Ponsel bahkan bisa membuat kita jadi lebih "terlatih" untuk teralihkan perhatian dengan entengnya, kata Dr Sherylle Calder, ahli tentang keterampilan visual.
Perempuan ini adalah anggota tim yang membantu tim nasional Inggris menjuarai Piala Dunia Rugbi pada tahun 2003 dan tahun 2007 di Afrika Selatan, jadi yang dia katakan itu bukan omong kosong.
Kepada Simon Mundie, presenter program podcast Don't Tell Me the Score, Sherylle Calder menuturkan dia yakin penggunaan ponsel ini memiliki dampak serius. Termasuk pada para atlet top dunia.
"Kami melihat ada kemunduran dalam hal kecakapan di berbagai cabang olahraga elite. Kami melihat bahwa ketika para pemain keluar lapangan saat latihan, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengecek ponsel," ungkap Dr Calder.
"Mereka melakukan semuanya bersamaan dalam mengecek media sosial, dari Twitter lalu ke Facebook ke Instagram. Daya ingat, kesadaran dan perhatian mereka merosot," imbuhnya.
Jadi jika penggunaan ponsel berdampak terhadap para pemain rugbi profesional, bagaimana dengan kita yang bukan atlet?
Baru-baru ini, lembaga regulasi komunikasi Inggris, OFCOM, menyatakan bahwa orang-orang menghabiskan waktu hampir tiga jam mengecek ponsel dalam sehari.
Sementara remaja berusia 15-24 tahun bahkan menghabiskan empat jam per hari.
"Kita melatih diri kita sendiri untuk mengalihkan perhatian. Produktivitas orang-orang di berbagai bank besar menurun, karena ponsel membuat perhatian orang-orang teralihkan sepanjang waktu," kata Dr Calder.
"Jika Anda menggunakan ponsel, itu berarti perhatian Anda terganggu antara 2.000 dan 4.000 kali dalam sehari. Dua puluh tahun yang lalu, itu tak terjadi. Jadi sekarang ini kita kelebihan informasi. Kami menyebutnya candu digital. Ini sungguh menakutkan," tegasnya.
Menurut statistik OFCOM, anak-anak muda menghabiskan waktu lebih banyak lagi untuk mengecek ponsel.
Sherylle Calder melakukan penelitian di sekolah-sekolah, dan mengatakan bahwa kemampuan para murid untuk memahami dan membaca, menurun.
Dia juga mengatakan, anak-anak lebih baik bermain di luar di lapangan, sebab bisa mengembangkan keterampilan motorik dan apa yang ia sebut "koordinasi antara mata dan tangan".
"Jika Anda memanjat pohon dan tangan Anda tidak berhasil meraih dahan pohon sebagaimana seharusnya sehingga Anda terjatuh, maka Anda akan memetik pelajaran," katanya.
"Bermain di luar rumah adalah salah satu hal terbesar yang dapat kita lakukan untuk anak-anak. Biarkan mereka tersandung sesuatu, berjalan di atas tembok atau memanjat pagar - itu membangun semua keterampilan motorik yang sangat penting," tambahnya.
Dr Calder mengembangkan program untuk melawan apa yang dia yakini sebagai dampak ponsel - dia menyebutnya 'olahraga mata'. Ini adalah sistem pelatihan visual yang dirancang untuk membantu membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih cerdas.
Menurutnya, melatih mata sangat penting di dunia modern.
Namun bagi Anda yang mencari cara yang gampang dan sederhana untuk meminimalisir dampak penggunaan ponsel, simaklah sejumlah kiat dari Sherylle Calder berikut:
1. Ambil rehat dari hal-hal berbau digital. Matikan ponsel Anda di saat-saat tertentu setiap hari.
2. Letakan ponsel Anda sejauh mungkin dari jangkauan.
3. Sering-seringlah mengabaikan perangkat digital Anda. Arahkan pandangan ke luar dan fokus pada titik terjauh yang dapat Anda lihat.
4. Perhatikan hal-hal di sekeliling Anda saat menggunakan ponsel, sehingga tidak terpaku pada layar dalam waktu yang lama.
5. Tentukan waktu maksimal untuk menggunakan perangkat digital itu, sehingga Anda tidak terikat pada layar terus-terusan.
https://sains.kompas.com/read/2018/12/09/213800123/benarkah-ponsel-menjajah-kita-begini-jawaban-ahli