BANDUNG, KOMPAS.com- Goa Pawon yang berlokasi di kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menyimpan sebuah rahasia manusia purbakala yang disebut-sebut sebagai manusia Bandung purba.
Di dalam goa tersebut, arkeolog telah menemukan manusia Bandung purba paling tua berusia 9.500 tahun yang dikubur meringkuk dan artefak-artefak peralatan kuno yang berhasil mengungkap kebudayaan mereka.
Selain itu, di sekitar goa, arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung Luthfi Yondri juga berhasil mengidentifikasi apa saja makanan yang dikonsumsi oleh manusia Bandung Purba.
“Terdapat sisa tulang hewan mamalia, kera, reptil, aves, dan paling banyak babi hutan. Ternyata, manusia pawon di zaman mesolitik berburu dan mengumpulkan makanan,” kata Luthfi dalam seminar bertajuk ‘Gigi yang Bercerita’ di Auditorium Museum Geologi Bandung, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (30/11/2018).
Pertanyaan pun berlanjut, apakah manusia purba Goa Pawon mengonsumsi makanan lain selain protein dari daging-dagingan?
Fahmi Oscandar dan Yuti Malinda, dua ahli Forensik Odontologi Fakultas kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, menjawab.
Kedua pakar tersebut ikut meneliti sejumlah gigi yang masih menempel atau bahkan yang sudah copot dari kerangka manusia Bandung purba melalui pemeriksaan klinis, radiologis dan miskrokopis.
“Dari rangka yang didapat pakai foto rontgen, kelihatan tinggi mahkota gigi sudah pendek, sudah terjadi artrisi, mungkin disebabkan pola makan yang berbeda dengan pola makan sekarang,” kata Yuti Malinda.
Dari gambaran gigi yang didapat, bisa dipastikan manusia Goa Pawon belum mengenal teknik memasak makanan.
“Gigi manusia pawon sudah rata. Di Goa Pawon sudah ditemukan api, tapi tidak digunakan memasak, akibatnya makanannya lebih keras,” tuturnya.
Pemeriksaan terhadap gigi juga mengungkapkan fakta lain. Menurut Fahmi Oscandar, manusia Bandung purba ini juga mengonsumsi tumbuhan selain mengonsumsi daging sebagai makanan utama.
“Tapi makanannya mentah. Kita temukan ada serat tumbuhan dan serat karbohidrat utuh. Tapi seratnya ini belum pecah karena panas (dimasak),” ungkapnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/12/01/200500123/ahli-ungkap-makanan-manusia-bandung-purba-yang-tinggal-di-goa-pawon