KOMPAS.com – Jaring laba-laba memang dikenal sebagai salah satu material alami yang kuat. Kini, para peneliti dari College of William and Mary telah berhasil mengungkapkan rahasianya setelah mempelajari jaring laba-laba Loxosceles reclusa menggunakan mikroskop gaya atom.
Rupanya, kekuatan itu berasal dari jumlahnya. Hasil pengamatan mikroskop hingga tingkat molekular menunjukkan bahwa setiap helai jaring laba-laba sebetulnya terbuat dari ribuan benang nano yang disusun secara paralel.
Setiap helainya yang terbuat dari protein memiliki diameter kurang dari sepersejuta inci dan panjang yang setidaknya 50 kali lipat dari lebarnya. Diameter tersebut ratusan ribu lebih tipis daripada rambut manusia.
Secara individu, benang-benang nano ini memang lemah. Namun ketika disimpulkan dengan cara khusus, benang laba-laba ini bisa menahan lima kali lebih banyak beban dibanding besi berukuran sama.
Salah satu anggota tim, Hannes Schniepp, mengatakan, kami menduga akan menemukan fibernya sebagai satu massa tunggal, tetapi rupanya benang (laba-laba) lebih mirip kabel kecil.
Sebetulnya, ide bahwa jaring laba-laba terbuat dari banyak benang nano telah diusulkan sebelumnya. Akan tetapi, baru kali ini para peneliti mampu membuktikannya.
Meski demikian, bukan berarti semua laba-laba memiliki struktur benang yang sama. Dari bentuknya saja, benang laba-laba L reclusa lebih pipih daripada silinder. Jenis benang ini lebih cocok untuk menangkap mangsa yang berada di tanah.
Menggunakan pemahaman ini, para peneliti pun menciptakan sebuah model struktural yang mungkin bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat material baru.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ACS Macro Letters.
https://sains.kompas.com/read/2018/11/28/190600723/5-kali-lebih-kuat-dari-besi-apa-rahasia-jaring-laba-laba-ini-