Diberitakan Live Science, Senin (26/11/2018), InSight mencapai atmosfer Mars dengan kecepatan 12.300 mph (19.795 km/jam).
Setelah memasuki atmosfer, beberapa menit berikutnya berlangsung dengan cepat, InSight mengembangkan parasut dan segera mengeluarkan 12 mesin pendaratan untuk memperlambat kecepatan, hingga akhirnya menginjak tanah Mars.
"InSight tak membutuhkan waktu lama untuk beristirahat. Selang 10 detik setelah mendarat, ia langsung melakukan misi pertama, yakni memancarkan sinyal ke Bumi dan mengambil foto pertama dari tempat mendarat," kata Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA kepada Live Science.
Sekitar pukul 15.03 sore ET atau 3.03 dini hari WIB, NASA melaporkan mendengar bunyi "bip" pertama dari InSight. Hal ini menandakan InSight tidak memiliki kendala dalam pendaratan.
"Bunyi 'bip' artinya sinyal untuk menunjukkan mode normal dan tidak ada gangguan," kata teknisis sistem NASA, Rob Manning.
Beberapa menit setelah pendaratan, NASA sudah mendapat salah satu gambaran Mars melalui "mata" InSight, yakni sepetak tanah kemerahan dan bebas batu.
Sementara bintik hitam yang terlihat dalam gambar adalah butiran debu yang menempel pada penutup lensa InSight.
InSight memang dilengkapi dengan baterai, tapi hanya tahan selama 16 jam sekali pengisian.
"Sebab itu ia perlu mendapat tenaga surya agar bisa berjalan, kalau tidak hidupnya di Mars akan sangat singkat," ujar Green.
16 menit pertama setelah pendaratan digunakan InSight untuk membersihkan debu. Selanjutnya panel surya akan bertugas mengisi tenaga InSight.
Setelah tenaganya penuh 100 persen, InSight akan menjelajah Mars dan mengambil lebih banyak foto.
Robot ini membawa dua kamera, yakni kamera sudut lebar yang ditempatkan di bagian bawah tubuhnya, tepatnya di mana InSight memiliki instrumen untuk mengukur perut Mars dan satu lagi dipasang di lengan InSight yang akan digunakan NASA untuk memeriksa keadaan InSight.
Setelah NASA mengkonfirmasi bahwa InSight dalam kondisi normal, tim mulai menyebarkan seismometer (SEIS) yang akan mengukur marsquakes. Segera setelah instrumen SEIS dipasang, InSight akan mengatur probe panas HP3, yang akan mengukur suhu Mars.
"Ini seperti kue. Anda memanggang kue, dan ketika Anda mengambilnya dari oven dan telah mendinginkannya, bagian dalam kue masih panas," kata Green memberi gambaran.
"Semua planet telah mendingin ketika mereka tercipta 4,5 miliar tahun yang lalu, namun tidak bagian dalamnya. Suhu panas Mars muncul melalui mantel dan kerak planet, hal inilah yang nantinya diukur oleh HP3," sambungnya.
Pembaruan dari InSight akan dipancarkan melalui sinyal radio frekuensi ultra tinggi (UHF) ke satelit yang mengorbit, yang akan menyimpan data di dalamnya dan meneruskannya ke Bumi.
Namun, masih ada beberapa minggu untuk InSight menyiapkan semuanya. Setidaknya butuh waktu hingga 2019 untuk melakukan misi sesungguhnya.
"Pada Maret nanti, saya akan mengatakan, kami berada dalam mode platform untuk melakukan misi, mendengarkan gempa dan juga mengukur panas planet merah," kata Green.
Kata Green di bulan Mei saat InSight diluncurkan, dengan mengetahui suhu di Mars sepanjang hari, maka kita dapat mencari cara untuk mengakali agar manusia dapat hidup dan bekerja di Mars dengan situasi tersebut. Setidaknya sebagai persiapan mengirim manusia ke Mars.
https://sains.kompas.com/read/2018/11/27/190000923/inilah-foto-pertama-robot-geologi-nasa-di-mars-sesaat-setelah-mendarat