Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

200 Juta Tahun Lalu Ada Kadal Mamalia yang Seukuran Gajah

KOMPAS.com - Saat ini, kita mengetahui bahwa kadal termasuk dalam kelompok reptil. Namun sekitar 200 juta tahun lalu, ada spesies kadal yang termasuk dalam kelompok mamalia.

Kadal mamalia besar itu hidup berdampingan dengan dinosaurus. Para peneliti menemukan fosilnya di wilayah Polandia.

Makhluk herbivora ini dinamai Lisowicia bojani. Ia memiliki panjang 4,5 meter dengan tinggi 2,6 meter.

Ukuran tersebut setara dengan gajah. Terlebih, kadal mamalia ini juga punya bobot hingga 9 ton.

Penemu fosil ini adalah Tomasz Sulej dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia dan Grzegorz Nied?wiedzki dari Universitas Uppsala Swedia.

Mereka mengatakan, temuan ini membalikkan pendapat bahwa satu-satunya herbivora raksasa yang hidup pada periode Triassic adalah dinosaurus.

Menurut laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Science, Lisowicia termasuk dalam kelompok dicynodonts atau kelompok hewan yang termasuk dalam therapsid.

Therapsids adalah reptil mirip mamalia yang hidup berdampingan dengan mamalia pertama, yaitu buaya dan dinosaurus.

Mereka menjadi spesies dominan selama periode Triassic Tengah dan Akhir. Sampai saat ini, dicynodonts dianggap berjalan dengan cara melata seperti reptil modern dengan tubuh berukuran seperti tikus hingga lembu.

Namun, fosil yang ditemukan di Polandia itu justru menghapuskan asumsi tersebut.

Setelah mengumpulkan lebih dari 1.000 tulang sejak 2005, hasil analisis menunjukkan bagaimana cara berjalan Lisowicia.

Menurut para ilmuwan, ukuran besar hewan ini membuatnya berjalan dengan cara yang lurus, mirip dengan mamalia besar lain seperti badak atau kuda nil.

Hewan ini juga hidup antara 210 hingga 205 juta tahun lalu. Artinya, 10 juta tahun setelah penemuan dicyodont yang sebelumnya.

Lisowicia adalah bukti pertama bahwa dicynodonts raksasa hidup pada saat yang sama dengan dinosaurus herbivora besar seperti sauropoda.

Kadal besar ini juga memiliki ciri-ciri mamalia yang berarti telah berevolusi secara terpisah dari dicyodonts. Para peneliti percata ini mungkin terjadi karena seleksi alam.

"Dicynodonts adalah hewan yang luar biasa sukses pada periode Triassic Tengah dan Akhir. Lisowicia adalah spesies dicynodont termuda dan tetrapod terestrial non-dinosaurian terbesar dari periode Triassic," ungkap Niedzwiedzki dikutip dari Newsweek, Kamis (22/11/2018).

"Wajar jika ada rasa penasaran bagaimana dicyodont menjadi begitu besar. Lisowicia sangat menarik karena berhasil mematahkan banyak asumsi klasik kita tentang 'reptil mirip mamalia' di periode Triassic," imbuhnya.

Sulej menambahkan, penemuan tersebut benar-benar mengubah pandangan kita tentang sejarah dicyodont.

Temuan Lisowicia ini juga mendapat tanggapan dari para ahli lain. Salah satunya Nick Faser, Kepala Departemen Ilmu Penegtahuan Alam di Museum Nasional Skotlandia.

Faser menyebut Lisowicia adalah penemuan luar biasa yang benar-benar tidak terduga.

"Sebelumnya banyak orang mengira bahwa hanya dinosaurus sauropoda yang memiliki ukuran raksasa di daratan hingga kini," kata Faser.

"Kita sekarang tahu ada kelompok vertebrata darat terestrial besar yang benar-benar berlainan," sambungnya.

Faser juga menyebut temuan ini kembali mengubah pandangan kita tentang punahnya dicyodont.

"Ini menunjukkan bahwa, bertentangan dengan pandangan luas saat ini yang menyebut dicyodont mengalami kepunahan pada akhir periode Triassic. Setidaknya ada satu silsilah dicyodont yang terverifikasi hidup di zaman Triassic paling akhir," tegasnya.

"Periode Triassic dikenal karena keberagaman yang luar biasa mulai dari vertebrata darat (mamalia dan buaya paling awal) dan dinosaurus. Lisowicia kini menambah sentuhan baru dari salah satu zaman dalam sejarah kehidupan Bumi itu," Faser menambahkan.

https://sains.kompas.com/read/2018/11/24/173500223/200-juta-tahun-lalu-ada-kadal-mamalia-yang-seukuran-gajah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke